Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Selatan merespon persoalan tim cabang olahraga gulat yang ingin melakukan pemusatan latihan bertempat di Ciloto, Jawa Barat.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Kalsel Gusti Perdana Kusuma dalam jumpa pers di kantor KONI Kalsel di Banjarmasin, Kamis, mengungkapkan, intinya KONI tidak pernah menghalangi tim gulat untuk gelar training camp di luar daerah.

"Karena itu penting juga bagi para atlet gulat untuk melakukan pemusatan latihan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua," ujarnya.

Menurut dia, waktu sekitar tiga bulan lagi pelaksanaan PON XX tahun 2021 di Provinsi Papua atau 2--15 Oktober, cabang olahraga gulat salah satu menjadi unggulan Kalsel untuk mendulang medali emas.

"Bahkan biasanya latihan tim gulat ini ke luar negeri, ke Rumania hingga berbulan-bulan, tapi itu belum ada pandemi COVID-19 ini," tutur Gusti Perdana Kusuma.

Karena pandemi COVID-19 yang tidak diketahui ujung selesainya ini, bahkan dirasakan waktu ini makin naik kasusnya di daerah pulau Jawa, termasuk di Jawa Barat, sehingga ada kekhawatiran tentang kesehatan atlet jika ke luar daerah, termasuk pemusatan latihan tadi.

Berkaitan dengan tim gulat Kalsel yang ingin melaksanakan training camp atau memilih tempat latihan di Ciloto, Jabar, pihak KONI sebagai lembaga pembina atlet meminta tim gulat untuk mempertimbangkannya, karena pelaksanaan PON Papua sudah cukup dekat, yakni, demi keselamatan atlet dari terpapar COVID-19.

"Jadi ketua umum kita (ketua KONI Kalsel) minta ada yang tandatangan sebagai penanggungjawab kegiatan latihan luar ini," ujar Gusti Perdana Kusuma.

Selain masalah itu, kata dia, pihaknya juga meminta pengajuan anggaran untuk gelar latihan yang direncanakan satu bulan di sana, realistis, tidak terjadi pemborosan.

"Kita buka saja ya, awalnya mereka mengajukan anggaran untuk training camp itu Rp552 juta, kita minta koreksi lagi, jadi Rp427 juta, kita merasa ini masih tinggi untuk tim yang berjumlah 16 orang, kita harap diturunkan lagi," ujarnya.

Sebab di masa pandemi COVID-19 ini, ungkap Gusti Perdana Kusuma, di mana anggaran yang didapat KONI dari hibah pemerintah provinsi hanya Rp7,2 miliar, harus digunakan secara efektif demi pembinaan semua cabang olahraga.

Untuk bisa menjelaskan secara rinci kondisi ini, pihaknya pun hari ini mengundang tim gulat untuk berdiskusi, namun sayangnya tidak bisa hadir.

"Informasinya mereka lagi latihan, itu saja," tuturnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021