Sekretaris Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Iqbal Yudianoor SE mengungkapkan, cadangan pangan provinsinya ada plus - minus bila dibandingkan dengan Jawa Timur (Jatim).

"Ternyata cadangan pangan kita lebih tinggi bila dibandingkan dengan Jatim," ungkapnya melalui WA, Jumat (11/6) malam, sesudah Komisinya studi komparasi ke provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut, 10 - 12 Juni 2021.

Namun wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak menyebutkan besaran cadangan pangan tersebut, kecuali menerangkan, bahwa dalam hal cadangan pangan Jatim semua sektor masuk.

Ia menambahkan, dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim untuk penanganan cadangan pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

"Berbeda dengan provinsi kita, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura terpisah dengan Dinas Ketahanan Pangan," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.

"Memang mereka mengakui kesulitan juga ketika mau penggabungan pertanian dan ketahanan pangan," kutipnya menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin.

Oleh karena itu, mereka menyarankan jika bisa tidak perlu menyatukan Dinas Pertanian dengan Dinas Ketahanan Pangan menjadi satu SKPD dalam jajaran Pemprov setempat.

"Pasalnya SKPD Ketahanan Pangan itu strategis, karena merangkul semua cadangan," demikian Iqbal mengutip saran dari orang Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim.
Pemberian cinderamata usai pertemuan rombongan Komisi II DPRD Kalsel dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim di Surabaya, Jumat 11 Juni 2021. (Istimewa)

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel Dr Suparno MSi menerangkan, cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) sangat erat kaitannya dengan ketersedian 11 komoditas seperti beras, cabe, jagung, daging, minyak goreng, gula dan lain-lain.

"Kalsel saat ini ketersediaan 11 komoditas tersebut cukup aman, terutama beras yang Tahun 2020 surplus mencapai 500 ton," ujarnya ketika menyertai Komisi II provinsi setempat kunjungan kerja dalam daerah provinsi tersebut yaitu ke Kabupaten Tabalong beberapa hari lalu.

"Kecuali itu, ada tiga komoditas seperti bawang merah, bawang putih dan gula yang sangat tergantung dari daerah lain, karena produksi di Kalsel masih kecil," lanjutnya saat pertemuan dengan Dinas Ketahanan Pangan Tabalong di Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), ibukota kabupaten tersebut.

Ia menerangkan, terkait besaran minimal yang diprasyaratkan terhadap CPPD yaitu untuk Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) provinsi minimal 420 ton beras, sementara stok (persediaan) Kalsel mencapai 420 ton.

"Kemudian CPP Kabupaten/Kota minimal sebesar 102 ton," ujarnya seraya menambahkan, dari 13 kabupaten/kota di provinsinya tersebut yang sudah memenuhi Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Tapin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).

"Pada tahun lalu (2020), Kalsel telah melaksanakan pengisian penambahan CPP sebesar 220 ton beras yang diambilkan dari dana Belanja Tidak Terduga Provinsi sebagai antisipasi penanganan pandemi COVID-19," lanjutnya.

Sedangkan Tahun 2021 rencananya penambahan cadangan pangan sebesar 200 ton beras, demikian Suparno.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021