Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendorong seluruh pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu menekan angka kekerdilan melalui program tanggap dan tangguh bencana, yaitu program kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat.

"Saya ingin salah satu desa di Kabupaten Tapin menjadi percontohan program PKK tanggap dan tangguh bencana, di mana desa yang memiliki angka 'stunting' (kekerdilan) tinggi bisa diintervensi sehingga dapat menurunkan angka 'stunting' serta bisa direplikasi daerah lain," kata Penjabat Ketua PKK Provinsi Kalimantan Selatan Safriati Safrizal Z.A. pada "Rembuk Stunting Konvergensi Percepatan dan Pencegahan Stunting" di Kabupaten Tapin, Selasa.

Ia mengatakan TP-PKK Pusat tengah menggagas dan mendorong pelaksanaan Keluarga PKK tanggap dan tangguh bencana.

Keluarga PKK tanggap dan tangguh bencana, katanya, suatu desa/kelurahan binaan PKK mewujudkan keluarga dan lingkungan yang sehat melalui program kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

Dia menyebut ada beberapa capaian program Keluarga PKK Cegah Bencana, salah satunya penurunan angka kekerdilan.

Safriati menilai Kabupaten Tapin memiliki komitmen kuat untuk menurunkan angkat kekerdilan. Komitmen itu ditandai dengan peluncuran kartu Si Dama Suka Ceting (Sistem Informasi Dasa Wisma Supaya Kita Cegah Stunting) yang kemudian akan dilakukan secara daring.

Percepatan penurunan kekerdilan, tambah dia, harus terus dilakukan, seperti mencegah kekerdilan melalui makanan yang bergizi, kampanye cegah kekerdilan, serta pencegahan pernikahan usia anak.

Bupati Tapin Arifin Arpan mengatakan daerah setempat terus berupaya menekan angka permasalahan tumbuh kembang yang ditandai tinggi badan anak kurang, dari tinggi badan normal pada usianya atau kekerdilan.

Dia mengatakan pertemuan kali ini penting untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi penurunan kekerdilan agar berjalan efektif dan efisien.

Hingga 2018, berdasarkan data E-PPGBM angka kekerdilan di Kalsel sebesar 22,2 persen sedangkan  data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 tercatat 33 persen. Angka kekerdilan di Kalsel ditargetkan turun hingga 20 persen.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021