Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik  (BPS) Kalimantan Selatan, mengungkapkan, di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut pada Maret 2015 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen.


Tingkat deflasi tersebut gabungan dari Kota Banjarmasin dan Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong, ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalsel, Arih Dwi Prasetyo dalam jumpa pers di Banjarmasin, Rabu.

Ia menambahkan, laju deflasi kumulatif di Kalsel tahun 2015 (Maret 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,12 persen, dan laju inflasi "year on year" (y-o-y) adalah 7,00 persen.

Khusus di "kota seribu sungai" Banjarmasin pada Maret 2015 tingkat deflasi, sebesar 0,34 persen. Lanjut kumulatif 2015 terjadi deflasi 0,13 persen, dan inflasi y-o-y sebesar 7,02 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di ibu kota Kalsel pada Maret 2015 antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, ikan gabus (iwak haruan), serta cabai merah dan wortel.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain beras, bensin, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, dan sewa rumah.

Di Kota Banjarmasin, dari tujuh kelompok pengeluaran, dua di antaranya mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,11 persen, serta kelompok sandang 0,26 persen.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015