Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melaksanakan pelatihan siswa pemantau jentik di 10 sekolah guna mengurangi kasus demam berdarah dengue di Bumi Saraba Kawa ini.


Menurut pengelola program Demam Berdarah Dengue (DBD) Dinas Kesehatan Tabalong, Wasul Falah di Tanjung, Senin, hari ini pelatihan siswa pemantau jentik dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanta Hulu dan SD Negeri 1 Belimbing di Kecamatan Murung Pudak.

"Pelatihan siswa pemantau jentik dilaksanakan di 10 sekolah di Kecamatan Tanta dan Murung Pudak dengan tujuan memberikan pemahaman pentingnya gerakan 4M termasuk diantaranya memantau tempat sarang nyamuk," jelas Wasul.

Selain berperan dalam identifikasi sarang nyamuk, siswa pemantau jentik juga memiliki peran preventif dan promotif akan bahaya demam berdarah," tambah Wasul.

Peran preventif yang dilakukan yakni siswa dilatih untuk memahami pentingnya gerakan 4M dan mampu mengaplikasikan di lingkungan rumah khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya.

Sedangkan peran promotif sesuai dengan tujuan pendidikan kesehatan dimana diharapkan siswa mampu melakukan promosi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah akan bahaya serta pencegahan DBD.

Pelatihan siswa pemantau jentik yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat sudah dilaksanakan di beberapa sekolah diantaranya Madrasah Ibtidayah (MI) Tanta Hulu, SD Negeri Padang Panjang, SD Negeri Warukin, SD Negeri Padangin, SD Negeri 1 Tanta, SD Negeri 1 Kapar, SD Negeri Pembataan II dan SD Negeri Cakung.

Kecamatan Murung Pudak termasuk wilayah yang terbanyak ditemukan kasus DBD khususnya di Kelurahan Mabuun yang tercatat mencapai 36 orang dan Kelurahan Hikun 28 orang.

Data di Dinas Kesehatan jumlah penderita DBD sejak Januari hingga Desember 2014 sudah mencapai 188 orang dan empat orang meninggal karena penyakit ini.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015