Petugas dari Dinas Kesehatan bidang Kesehatan Masyarakat dibantu tenaga Puskesmas Sungai Malang Amuntai melakukan pengecekan dan pemeriksaan lokasi dapur tempat aktivitas menyediakan makanan bagi warga binaan atau narapidana

Kalapas kelas IIb Amuntai Dwi Hartono di Amuntai, Jum'at (28/5) mengatakan, pihak Lapas  sengaja meminta kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan kondisi dapur lapas sebagai tempat aktivitas memasak dan menyediakan makanan bagi narapidana, terkait sertifikat laik hygiene yang akan habis masa berlakunya setelah enam bulan.

"Pemeriksaan dapur di Lapas ini sebagai alat ukur tingkat kelayakan makanan yg diberikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan merupakan alat pengawasan bagi pemerintah dalam rangka perlindungan WBP juga menurunkan risiko gangguan kesehatan," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, petugas dari Dinkes dibantu tenaga dari Puskesmas Sungai Malang Amuntai memeriksa kebersihan dapur, kadar air yg digunakan, sarana dan prasarana dapur yang dipakai dalam menyediakan untuk warga binaan.
 
Petugas mengambil sampel air dari tempat penyucian dapur dii Lapas kelas IIb Amuntai, Jum'at. (Antaranews Kalsel /Humas Lapas Amuntai/Eddy A)

Dwi berharap melalui sertifikasi laik hygiene masyarakat khususnya mereka yang memiliki kerabat, teman yang menjalani masa pidana didalam lapas tidak khawatir dengan pelayanan konsumsi yang layak bagi warga binaan.

"Jadi fasilitas dapur di Lapas di awasi oleh pemerintah yang secara berkala melakukan pemeriksaan," tandasnya.

Sementara untuk hasil pemeriksaan oleh petugas Dinkes belum diketahui hasilnya dan masih menunggu.

"Apa pun nanti hasilnya, segala kekurangan akan kita benahi dan rekomendasi yang diberikan untuk diperbaiki dan ditingkatkan, akan kita laksanakan," kata Dwi lagi.

Sementara dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten HSU ketika dikonfirmasi hasil pemeriksaan terhadap dapur Lapas belum bisa memberikan informasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSU Dr Danu Fran Fotohena mengatakan petugasnya masih akan mengembil beberapa sampel.

"Kami lakukan penilaiannya, belum selesai prosesnya, Rabu 02 Juni kami kembali ambil sampel makanan yang disajikan di dapur Lapas untuk kami kirimkan ke BTKL agar diuji kualitasnya secara bakteriologis," katanya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021