Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menjalankan empat layanan atau program smart city selama pandemi COVID-19 sebagai wujud keseriusan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

 Bupati Tabalong Anang Syahfiani mengatakan empat program tersebut sebagai solusi agar layanan publik, aktivitas kehidupan sosial dan produktifitas ekonomi masyarakat tetap berlangsung di tengah wabah Virus Corona.

Empat program smart city yang sudah dijalankan yakni filtrasi migrasi berupa pos penjagaan di lima titik perbatasan dengan kabupaten maupun Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Selanjutnya peluncuran aplikasi Waker atau wajib masker, dan Rukun Tetangga cegah COVID-19, untuk menunjang penanggulangan Virus Corona di 'Bumi Saraba Kawa' ini.

Di saat kasus COVID-19 meningkat di Indonesia jasa layanan antar jemput pemesanan makanan, dengan memberdayakan sejumlah tukang ojek, untuk mengurangi mobilitas warga juga cukup diminati.

 Warga tabalong pun mulai terbiasa menggunakan layanan seperti ini, melalui aplikasi ojek online yang beroperasi di Tabalong.

"Pemanfaatan teknologi informasi memiliki relevansi dan smart city menjadi momen penting untuk menjawab dinamika tantangan kehidupan," jelas Anang.

Jika smart city terwujud sejak dua hingga tiga tahun lalu di Kabupaten Tabalong maka dampak pandemi bisa diminimalisir.

Saat ini Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Selatan masuk zona kuning atau resiko rendah penyebaran COVID-19.

Dengan angka kesembuhan 700 orang dan dalam perawatan 10 orang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021