Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bakal mengganti seluruh jembatan  konstruksi kayu ulin dengan beton sehingga lebih kuat dan umur jembatan juga lebih lama.


Wali Kota Banjarmasin, Muhidin di Banjarmasin, Rabu mengatakan, salah satu jembatan yang akan diganti dengan konstruksi beton adalah jembatan Mantuil 2 di Sungai Bagau, Banjarmasin Selatan.

"Hari ini, kita telah meresmikan dimulainya pembangunan Jembatan Mantuil 2 di Sungai Bagau, Banjarmasin Selatan," katanya.

Menurut dia, pembangunan jembatan tersebut merupakan jembatan ke-empat selama satu periode masa kepemimpinannya, dengan nilai proyek cukup besar.

Selain empat jembatan berukuran besar tersebut, kata dia, Pemkot juga telah merenovasi 60 jembatan katagore kecil.

"Saat ini kemajuan pembangunan sudah dapat dirasakan masyarakat, dan ini akan terus kita tingkatkan," katanya.

Muhidin mengungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Banjarmasin, cukup berat karena memerlukan anggaran yang cukup besar, khususnya infrastruktur jembatan ini.

"Jembatan yang perlu diganti dari konstruksi kayu ulin (kayu besi) menjadi konstruksi beton sangatlah banyak, sehingga pembangunannya perlu dilakukan bertahap, dan dipilih yang prioritas," katanya.

Banjarmasin yang dikenal sebagai "kota seribu sungai", kata dia, cukup banyak memiliki infrastruktur jembatan yang berbahan baku kayu ulin, dan jumlahnya sekitar 237 jembatan.

Menurut dia, sekitar 60 persennya jembatan kayu ulin kini telah diganti dengan beton, hingga umur kekuatannya ditarget mencapai 50 tahun.

Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Riduan Sofyan mengungkapkan, untuk tahun ini jembatan yang dibangun, yakni, pergantian konstruksi dari kayu ulin ke beton berjumlah 17 jembatan, dua diantaranya cukup besar di jalan Sungai Andai (Jembatan Sungai Andai 3) Banjarmasin Utara dan di Jalan Mantuil, Sungai Bagau (Jembatan Mantuil 2) Banjarmasin Selatan.

Sedangkan untuk Jembatan Sungai Andai 3, kata dia, dibangun sepanjang sekitar 25 meter dengan luas 10 meter dan didesain melengkung keatas sekitar 1,5 meter di atas permukaan air.

"Anggaran pembangunan jembatan ini dialokasikan Rp7,8 miliar," ungkapnya.

Sedangkan jembatan Mantuil 2 yang pemancangan tiangnya dilakukan oleh wali kota, dibangun sepanjang 40 meter dengan luas 10 meter dan sama dengan desain melengkunga keatas. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp12 miliar.

"Selain program pembangunan jembatan, Dinas Bina Marga juga melakukan pemeliharaan jembatan kayu ulin setiap tahunnya, sejak 2011-2015 ini sebanyak 219 buah," paparnya.



Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015