Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan mulai menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak melalui teknologi Elektroknik Voting (E-Voting). 

Untuk gelombang pertama pilkades digelar, Sabtu (22/5), dilaksanakan di tiga kecamatan dengan total 32 desa masing-masing 12 desa di Kecamatan Tabunganen, 14 Desa di Kecamtaan Tamban dan enam desa di Kecamatan Mekarsari.

Pilkades tersebut mendapat pemantauan langsung dari Bupati Hj Noormiliyani AS, Wakil Bupati H Rahmadian Noor, para anggota forkopimda, Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, camat dan para pimpinan SKPD. 

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS dan para anggota forkopimda beserta SKPD dan Koordinator TTU mengambil sample pemantauan di TPS 1 Desa Jelapat II Kecamatan Mekarsari dan TPS 3 Desa Purwosari I Kecamatan Tamban. 

Wakil Bupati H Rahmadian Noor didampingi para pimpinan SKPD melakukan pemantauan di TPS 6 Desa Tinggiran Baru (Mekarsari), TPS 1 Desa Purwosari Baru (Tamban), TPS 1 Desa Sungai Jingah Besar dan TPS 1 Desa Tabunganen Kecil Kecamatan Tabunganen.

Sedangkan Sekda Zulkipli Yadi Noor bersama pimpinan SKPD memantau di TPS 4 Desa Tinggiran Darat, TPS 2 Desa Mekarsari, dan TPS 1 Desa Tamban Raya Kecamatan Mekarsari. 

“Alhamdulillah berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan pelaksanaan berjalan lancar kendati karena masih sesuatu yang baru bagi masyarakat sehingga memang ada beberapa yang menjadi catatan untuk perbaikan ke depan,” papar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS kepada wartawan.

Bupati  didampingi Kapolres Batola AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, Dandim 1005 Marabahan Letkol Arm Ari Priyudono, Kajari Batola Diwakili Kasi Pidum, anggota DPRD Jurmiah dan Kadis PMD Mochammad Aziz menjelaskan, kendala yang terjadi umumnya terhadap warga yang lebih tua. 

Sementara bagi kalangan generasi muda menurut dia,  tidak mengalami permasalahan karena mereka sudah terbiasa menggunakan gadget.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu menambahkan, pilkades serentak yang digelar di gelombang pertama ini terdapat di 32 desa dari 163 desa yang dilaksanakan. 

Sedangkan selebihnya, jelas dia,  dilaksanakan di gelombang dua pada 25 Mei, gelombang tiga pada 29 Mei, dan gelombang empat pada 2 Juni 2021. 

“Kami berharap semua desa yang melaksanakan pilkades berjalan lancar dan aman,” papar bupati perempuan pertama di Kalsel itu.

Dia juga  menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres beserta jajaran dan Dandim beserta jajaran yang telah membantu kelancaran pelaksanaan di lapangan terutama terkait penerapan protokol kesehatan (prokes).   

Sementara itu, Instruktur Pilkades Evoting PT Intens (Inti Konten Indonesia) yang turut mendampingi pelaksanaan Dhiar Reonaldy menjelaskan, kendala yang terjadi umumnya hanya disebabkan kurangnya masyarakat memahami penerapan alat. 

Dari empat tahapan pelaksanaan, papar dia,  mulai tahap verifikasi pada Inti Smart Reader ke generator pengganti surat suara (Smartcard Vtoken) dilanjutkan ke tahap bilik evoting serta dimasukannya barcode ke kotak audit umumnya terjadi di tahap verifikasi dan sebagian di kotak audit. 

Hal itu terjadi, terangnya, umumnya karena kurangnya penekanan saat meletakan sidik jari juga disebabkan terlalu cepatnya saat meletaknya. Akibatnya belum sempat alat membaca sidik jari sudah terangkat sehingga terjadi error. 

Sebelumnya, Kadis PMD Batola Mochammad Aziz menerangkan, Pilkades yang digelar Sabtu (22/5), dilaksanakan di tiga kecamatan masing-masing 12 desa di Tabunganen, 14 desa di Tamban dan enam desa di Mekarsari.
Bupati  didampingi Kapolres Batola AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, Dandim 1005 Marabahan Letkol Arm Ari Priyudono, Kajari Batola Diwakili Kasi Pidum, anggota DPRD Jurmiah dan Kadis PMD Mochammad Aziz tinjau prlaksanaan Pilkades serentak di 32 desa, Sabu (22/5).Foto:Antaranews Kalsel/Prokompinda Batola.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021