Komonitas wartawan lingkungan Pena Hijau Indonesia menggelar kegiatan ekspedisi meratus dalam rangka memperingati hari Keanekaragaman Hayati dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Ketua Pena Hijau Indonesia, Denny S Ainan di Barabai, Sabtu, menjelaskan Ekspedisi Meratus 2021 itu diantaranya pendakian puncak-puncak pegunungan Meratus serta mengeksplor keanekaragaman hayati, budaya, potensi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar pegungan meratus.
"Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang biasa kita selenggarakan setiap tahun berupa diskusi lingkungan dan penanaman pohon, kali ini kita alihkan dengan kegiatan ekspedisi meratus," jelasnya.
Kegiatan itu melibatkan sejumlah jurnalis pecinta lingkungan, pewarta foto, Mapala, posko Meratus dan masyarakat lokal itu dikatakannya sudah dimulai sejak Jumat (21/5).
"Ekspedisi Meratus akan berlangsung hingga Agustus. Kami menargetkan akan banyak mendapat hasil liputan berupa karya tulis, foto dan video tentang lingkungan sekaligus potensi ekonomi dan wisata dari ekspedisi ini," ujarnya.
Ditetapkan Denny, ekspedisi pertama dimulai dari wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tepatnya di Kecamatan Hantakan dan Batang Alai.
"Pertama kita mendaki gunung Periuk di Pantai Mangkiling, Kecamatan Hantakan," ujarnya.
Dalam ekspedisi pertama, kawanan pencinta alam itu juga menjenguk Desa Datar Ajab yang merupakan desa terparah diterjang banjir bandang di HST.
"Kegiatan kita bekerjasama dengan Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai Kalimantan Selatan," ujarnya.
Kepala KPH Hulu Sungai Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rudy mengatakan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh jurnalis itu.
"Kita sangat mendukung ekspedisi meratus yang juga diikuti oleh kawan kawan jurnalis, kami harapkan dalam ekspedisinya bisa menilai secara objektif keadaan kawasan hujan dan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ketua Pena Hijau Indonesia, Denny S Ainan di Barabai, Sabtu, menjelaskan Ekspedisi Meratus 2021 itu diantaranya pendakian puncak-puncak pegunungan Meratus serta mengeksplor keanekaragaman hayati, budaya, potensi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar pegungan meratus.
"Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang biasa kita selenggarakan setiap tahun berupa diskusi lingkungan dan penanaman pohon, kali ini kita alihkan dengan kegiatan ekspedisi meratus," jelasnya.
Kegiatan itu melibatkan sejumlah jurnalis pecinta lingkungan, pewarta foto, Mapala, posko Meratus dan masyarakat lokal itu dikatakannya sudah dimulai sejak Jumat (21/5).
"Ekspedisi Meratus akan berlangsung hingga Agustus. Kami menargetkan akan banyak mendapat hasil liputan berupa karya tulis, foto dan video tentang lingkungan sekaligus potensi ekonomi dan wisata dari ekspedisi ini," ujarnya.
Ditetapkan Denny, ekspedisi pertama dimulai dari wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tepatnya di Kecamatan Hantakan dan Batang Alai.
"Pertama kita mendaki gunung Periuk di Pantai Mangkiling, Kecamatan Hantakan," ujarnya.
Dalam ekspedisi pertama, kawanan pencinta alam itu juga menjenguk Desa Datar Ajab yang merupakan desa terparah diterjang banjir bandang di HST.
"Kegiatan kita bekerjasama dengan Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai Kalimantan Selatan," ujarnya.
Kepala KPH Hulu Sungai Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rudy mengatakan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh jurnalis itu.
"Kita sangat mendukung ekspedisi meratus yang juga diikuti oleh kawan kawan jurnalis, kami harapkan dalam ekspedisinya bisa menilai secara objektif keadaan kawasan hujan dan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021