Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendukung percepatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Bank Kalsel.


Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis usai melakukan studi banding ke Bank Kalsel di Banjarmasin, Selasa, mengatakan salah satu tujuan studi banding bagi Komisi II DPRD Kotabaru di Bank Kalsel adalah untuk menggali informasi dalam rangka pengayaan materi sehubungan dengan pembahasan Raperda.

"Kepesertaan modal pada Bank "urang banua" ini Kotabaru di posisi tiga terbesar setelah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar," ujar Syairi.

Atas posisi tersebut, lanjut dia, tahun ini tepatnya pada April 2015 pembagian dividen yang akan diterima Kotabaru sebesar Rp41 miliar dan masuk dalam kas pemerintah daerah.

Kondisi ini menyimpulkan betapa prospektifnya penyertaan modal di lembaga keuangan milik daerah ini bagi Kotabaru, sehingga tidak ada alasan untuk menunda-nunda pembahasan Raperda tentang penyertaan modal di Bank Kalsel.

Dijelaskan Syairi, tidak banyak dari ketentuan yang sebelumnya sudah ada, materi Raperda akan dimasukkan terkait teknis jangka waktu tidak lagi sesuai dengan masa jabatan kepala daerah (lima tahun), tetapi ke depan akan diatur periode lebih singkat per tahun.

Selanjutnya mengacu pada kemampuan daerah dalam APBD, estimasi penyertaan modal Kotabaru periode ini sebesar Rp10-Rp20 miliar per tahun.

Hal ini sebut politisi PDIP, dimaksudkan sebagai celah untuk menganalisa dan memantau seberapa besar prospek pada tahun berjalan, sehingga ada kesempatan untuk menambah atau mengurangi penyertaan modal tiap tahunnya.

Lebih lanjut mantan kepala desa ini mengungkapkan, keberadaan Bank Kalsel sesuai dengan tag line `bank milik urang banua` berarti kepemilikannya adalah masyarakat Kalsel termasuk Kotabaru. Sehingga harusnya Bank Kalsel juga membuka akses bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali warga Saijaan.

"Agar selain rasa memiliki yang tumbuh bagi masyarakat, juga membuka peluang besarnya bank milik rakyat ini, karena perputaran uang di tengah masyarakat sangatlah luas dan besar," katanya.

Oleh sebab itu pihaknya mengharapkan manajemen Bank Kalsel mulai membuka outlet minimal kantor kas keliling ke kecamatan-kecamatan di Kotabaru setidaknya bisa mengakomodir keperluan masyarakat yang selama ini hanya mengenal bank-bank nasional.***2***





(T.I022/B/N002/N002) 17-03-2015 20:24:33

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015