Warga masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) banyak mengeluhkan pupuk dan air bersih.

Anggota DPRD Kalsel Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH mengungkapkan keluhan itu di Banjarmasin, Ahad (9/5) sesudah melakukan reses 3 - 6 Mei.

"Beragam aspirasi atau keluhan warga masyarakat Batola kemukakan dari sepuluh titik/desa yang saya datangi, antara lain masalah pupuk dan air bersih," tegasnya.

Kesepuluh desa tersebut yaitu Desa Karya Maju, Antar Baru, Antar Raya, Pindahan Baru, Sungai Sahurai, Sungai Gampa Asahi, Sungai Raya, Sungai Kambat, Bantuil dan Desa Badandan.

Menurut Karlie yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar itu, masyarakat Batola yang mayoritas penduduknya petani mengeluhkan  kelangkaan pupuk bersubsidi hampir di semua titik yang dia datangi.

Sebagai contoh untuk pupuk bersubsidi dengan harga mencapai Rp120.000 per karung keberadaannya di wilayah tempat tinggal mereka mengalami kelangkaan.

Karenanya berdasarkan pengakuan mereka terpaksa harus membeli di daerah lain dengan harga non subsidi mencapai Rp250.000 sampai Rp320.000 per karung.

"Terhadap permasalahan tersebut, mereka memberi masukkan, kalau bisa kepala desa (Kades) mengkoordinir untuk pemenuhan pupuk bersubsidi itu di wilayah masing-masing.

Selain kelangkaan pupukl, warga juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih di wilayah mereka, karena belum tersentuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan hanya mengandalkan air sungai atau pun air hujan.

Sebagaimana penuturan Kepala Desa (Kades) Sungai Kambat Hj Wahidah pads Selasa (4/5), program air bersih sama sekali belum menyentuh wilayah mereka yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit ke Marabahan, ibukota Batola.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH saat reses di Kabupaten Barito Kuala (Batola), 3 - 6 Mei 2021. (Istimewa)

"Pada musim kemarau seperti sekarang ini masih bisa mengandalkan air sungai. Kami pakai air sungai untuk semua keperluan, tapi kalau sudah terkontaminasi air laut dan menjadi asin, terpaksa harus membeli air bersih." ungkap Kades perempuan itu.

"Sedangkan pada musim hujan, mereka menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari,” ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel III/Batola mengutip keterangan Kades Sungai Kambat.

Sementara itu, Camat Cerbon, Batola Hasbiannor yang ditemui terpisah mengaku, beberapa desa di wilayahnya belum terlayani air bersih maupun penerangan dari PLN.  

"Setiap tahun selalu diusulkan, tapi menurut pihak  PLN maupun PDAM karena jumlah warganya terlalu sedikit, sehingga mereka merugi kalau dilakukan,” ujar Camat Cerbon.

"Ke depan sedang direncanakan solusi, seperti menempatkan tandon-tandon air dan menggunakan pompa-pompa air," Hasbiannor.

Foto bersama anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH bersama warga masyarakat saatt reses di Kabupaten Barito Kuala (Batola), 3 - 6 Mei 2021. (Istimewa)

Dalam reses wakil rakyat asal Dapil Batola atau daerah pertanian pasang surut tersebut juga banyak mendapat keluhan dari konstituennya terkait tanaman mereka yang banyak mati karena tersapu banjir beberapa waktu lalu.

"Kalau bisa tolong diperjuangkan untuk bantuan bibit, karena bibit maupun tanaman warga banyak yang musnah tersapu banjir,” ujar Kades Badandan, Cerbon Budi Gawis.

Menanggapi aspirasi dan keluhan warga tersebut, Karlie - mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu mengatakan, pihaknya akan memilah-milah permasalahan, mana yang masuk kewenangan provinsi atau  kabupaten.

Begitu pula  yang masuk ranah pribadi, seperti permintaan bantuan peralatan Maulid Habsyi, dan lain-lain.  

“Insya Allah semua aspirasi yang masuk akan saya perjuangkan sesuai kewenangannya,” ujar Karlie.

Kegiatan reses yang dilakukan Karlie yang juga anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel itu pada setiap titik selalu mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) seperti menggunakan masker, cuci tangan maupun menjaga jarak.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021