Martapura, (AntaranewsKalsel) - Bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Khairul Saleh meminta eksploitasi batu khas Kabupaten Banjar yakni "Red Borneo" jangan sampai merusak lingkungan alam dan sekitarnya.

"Pengambilannya jangan sampai merusak alam dan harapan kami, batu khas tanah Banjar ini lebih dikenal luas baik tingkat nasional maupun luar negeri," ujarnya di Martapura, Kamis.

Pernyataan bupati yang menjabat dua periode itu menjawab pertanyaan wartawan terkait maraknya eksploitasi batu merah Borneo yang ditemukan di Kecamatan Karang Intan dan Aranio.

Ia mengharapkan, pengambilan batu yang merupakan kekayaan alam itu, dikelola masyarakat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat sekitar lokasi batu.

"Masyarakat setempat harus bisa menjaga kekayaan alam di sekitarnya dan jangan sampai menimbulkan konflik hingga mengganggu situasi kamtibmas," pesannya.

Menurut Khairul, keberadaan "Red Borneo" yang mulai naik daun seiring booming batu permata hampir seluruh Indonesia, semakin menguatkan nama daerah sebagai penghasil permata.

"Selama ini Kota Martapura dikenal sebagai kota penghasil batu mulia yakni intan atau berlian, dan sekarang ditambah "Red Borneo" yang tergolong batu permata," ungkapnya.

Dikatakan, kualitas "Red Borneo" yang banyak ditemukan di Desa Kiram dan kawasan Gunung Pamaton di Kecamatan Karang Intan tergolong batu permata berkualitas baik.

"Batu "Red Borneo" terutama yang warna merahnya menyala, jika sudah digosok maka kualitasnya hampir sama dengan batu mirah delima yang terkenal dari Birma," ujarnya.

Seperti diketahui, seiring booming batu-batuan hampir di seluruh wilayah Indonesia, Kabupaten Banjar terutama Kota Martapura juga dilanda demam batu "Red Borneo".

Keunikan batu yang cukup banyak ditemukan di Desa Kiram Kecamatan Karang Intan itu, selain didominasi warna merah muda dan hitam, juga memiliki bentuk unik lainnya.

Bentuknya seperti menyerupai tulisan tertentu hingga gambar mirip binatang maupun bentuk unik lainnya sehingga menarik minat pecinta batu maupun masyarakat awam.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015