Pertamina Marketing Operation Region Kalimantan menambah alokasi penyaluran pasokan elpiji 3 kg sebesar 5,3 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 3.566 metrik ton atau 1.188.843 tabung dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 33.631 MT untuk wilayah Kalimantan menjelang Idul Fitri.
"Penguatan stok LPG telah dilakukan dari akhir bulan April dengan penambahan stok cadangan melalui dua tahap yaitu Tahap I pada April 2020 dan Tahap II pada Mei 2020," kata Executive General Manager Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam rilis yang diterima di Tarakan, Kamis malam.
Penyaluran ini telah disalurkan ke 252 agen dan 2.405 outlet LPG yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.
Untuk wilayah Kalimantan Utara, penambahan fakultatif Tahap I sebanyak 27 MT atau 8.960 tabung dan penambahan fakultatif Tahap II sebanyak 80 MT atau
26.960 tabung.
"Dalam upaya pemenuhan kebutuhan LPG, Pertamina juga menyiapkan lembaga penyalur LPG Pertamina yaitu agen dan outlet LPG Siaga sebanyak 298 agen PSO, 951 outlet PSO, 75 agen NPSO dan 276 outlet NPSO di seluruh wilayah Kalimantan," kata Freddy.
Langkah antisipatif lainnya adalah Pertamina menginstruksikan agen-agen untuk melalukan pengisian LPG NPSO ke Modern Outlet seperti Indomaret dan SPBU sebagai outlet penjualan LPG.
Pertamina juga berkoordinasi dengan instansi terkait yakni ASDP, Dishub, Ditjen Migas, Pemda, Kepolisian dan Perbankan. Koordinasi dilakukan guna memperlancar distribusi LPG jika terjadi hambatan di lapangan.
Sementara itu, untuk konsumsi avtur selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah cenderung turun sebesar 11,8 persen dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 306 KL/bulan dari 347 KL/bulan untuk wilayah Kalimantan.
Sedangkan, untuk Kalimantan Utara, konsumsi normal avtur selama bulan dan menjelang Idul Fitri cenderung turun sebesar 13 persen dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 45,87 KL/bulan dari 52,7 KL/bulan.
"Penurunan tersebut juga dikarenakan akibat pandemi COVID-19 dan larangan mudik yang menyebabkan terbatasnya maskapai komersial yang diperbolehkan untuk terbang," kata Freddy.
Dia jelaskan bahwa kesiapan Pertamina dalam menjaga ketahanan stok avtur tetap dilakukan pada sembilan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) walaupun terdapat kecenderungan penurunan konsumsi avtur.
Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat diprediksi pada bulan Juni sejak pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru akan terlaksana.
"Dalam memastikan lancarnya distribusi dan pelayanan Pertamina baik BBM, LPG dan avtur, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat," katanya.
Apabila menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina yaitu 135 atau melalui email ke pcc@pertamina.com dan telpon ke contact center Satgas MOR VI (0542) 7524567/4313.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Penguatan stok LPG telah dilakukan dari akhir bulan April dengan penambahan stok cadangan melalui dua tahap yaitu Tahap I pada April 2020 dan Tahap II pada Mei 2020," kata Executive General Manager Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam rilis yang diterima di Tarakan, Kamis malam.
Penyaluran ini telah disalurkan ke 252 agen dan 2.405 outlet LPG yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.
Untuk wilayah Kalimantan Utara, penambahan fakultatif Tahap I sebanyak 27 MT atau 8.960 tabung dan penambahan fakultatif Tahap II sebanyak 80 MT atau
26.960 tabung.
"Dalam upaya pemenuhan kebutuhan LPG, Pertamina juga menyiapkan lembaga penyalur LPG Pertamina yaitu agen dan outlet LPG Siaga sebanyak 298 agen PSO, 951 outlet PSO, 75 agen NPSO dan 276 outlet NPSO di seluruh wilayah Kalimantan," kata Freddy.
Langkah antisipatif lainnya adalah Pertamina menginstruksikan agen-agen untuk melalukan pengisian LPG NPSO ke Modern Outlet seperti Indomaret dan SPBU sebagai outlet penjualan LPG.
Pertamina juga berkoordinasi dengan instansi terkait yakni ASDP, Dishub, Ditjen Migas, Pemda, Kepolisian dan Perbankan. Koordinasi dilakukan guna memperlancar distribusi LPG jika terjadi hambatan di lapangan.
Sementara itu, untuk konsumsi avtur selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah cenderung turun sebesar 11,8 persen dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 306 KL/bulan dari 347 KL/bulan untuk wilayah Kalimantan.
Sedangkan, untuk Kalimantan Utara, konsumsi normal avtur selama bulan dan menjelang Idul Fitri cenderung turun sebesar 13 persen dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 45,87 KL/bulan dari 52,7 KL/bulan.
"Penurunan tersebut juga dikarenakan akibat pandemi COVID-19 dan larangan mudik yang menyebabkan terbatasnya maskapai komersial yang diperbolehkan untuk terbang," kata Freddy.
Dia jelaskan bahwa kesiapan Pertamina dalam menjaga ketahanan stok avtur tetap dilakukan pada sembilan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) walaupun terdapat kecenderungan penurunan konsumsi avtur.
Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat diprediksi pada bulan Juni sejak pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru akan terlaksana.
"Dalam memastikan lancarnya distribusi dan pelayanan Pertamina baik BBM, LPG dan avtur, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat," katanya.
Apabila menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina yaitu 135 atau melalui email ke pcc@pertamina.com dan telpon ke contact center Satgas MOR VI (0542) 7524567/4313.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021