Sempat meroket kini harga cabai jenis rawit tiung dan taji mulai melandai di Kabupaten Tapin.
Hal itu diungkapkan pedagang di pasar subuh Keraton Rantau, dikatakan Mida, rawit tiung yang sebelumnya harga eceran mencapai Rp 140 ribu perkilogram kini harganya Rp 60 ribu, sedangkan rawit taji sebelumnya dikisaran harga Rp. 140 ribu kini Rp 70 ribu perkilogram.
"Alhamdulillah, harga mulai turun sejak empat hari lalu, menjualnya jadi lebih nyaman. Cabai ini datang dari Barabai dan Kandangan," ujar perempuan itu, Kamis.
Selain itu, harga cabai merah keriting juga mengalami penurunan terakhir Rp 60 ribu kini Rp 40 ribu perkilogram, sedangkan cabai hijau sempat mengalami kekosongan kini sudah mengisi lapak para pedagang.
"Cabai hijau sempat kosong beberapa hari lalu, sekarang harganya ecerannya sekitaran Rp 50 ribu perkilogram," ujarnya.
Pedagang sayur yang juga menjual cabai disekitar Mida pun mengungkapkan hal serupa. Harga cabai itu diungkapkan para pedagang mencuat sejak Januari lalu.
Baca juga: Harga cabai rawit di Tapin tembus Rp130.000/kg
Baca juga: Jelang Ramadhan 1442 H, kebutuhan pokok pasar di Tapin aman kecuali cabai rawit
Kepala Dinas Perdagangan Tapin, Harliansyah pernah mengatakan faktor yang mempengaruhi harga cabai di Tapin naik karena musim hujan dan banjir pada awal 2021 lalu, banyak media tanam cabai milik petani di Tapin terendam.
"Faktor yang mempengaruhi naiknya harga khususnya di Tapin banyak lahan pertanian yang terendam air, sehingga produksi menurun," ujarnya, Senin, (8/3) lalu.
Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi waktu itu mengatakan bahwa faktor cuaca membuat lahan menjadi basah dan terendam hal itu mengganggu proses jadwal tanam.
Jadwal tanam untuk sentral cabai rawit di Tapin, tepatnya di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah diperkirakan April dan mulai panen antara Juli atau Agustus 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal itu diungkapkan pedagang di pasar subuh Keraton Rantau, dikatakan Mida, rawit tiung yang sebelumnya harga eceran mencapai Rp 140 ribu perkilogram kini harganya Rp 60 ribu, sedangkan rawit taji sebelumnya dikisaran harga Rp. 140 ribu kini Rp 70 ribu perkilogram.
"Alhamdulillah, harga mulai turun sejak empat hari lalu, menjualnya jadi lebih nyaman. Cabai ini datang dari Barabai dan Kandangan," ujar perempuan itu, Kamis.
Selain itu, harga cabai merah keriting juga mengalami penurunan terakhir Rp 60 ribu kini Rp 40 ribu perkilogram, sedangkan cabai hijau sempat mengalami kekosongan kini sudah mengisi lapak para pedagang.
"Cabai hijau sempat kosong beberapa hari lalu, sekarang harganya ecerannya sekitaran Rp 50 ribu perkilogram," ujarnya.
Pedagang sayur yang juga menjual cabai disekitar Mida pun mengungkapkan hal serupa. Harga cabai itu diungkapkan para pedagang mencuat sejak Januari lalu.
Baca juga: Harga cabai rawit di Tapin tembus Rp130.000/kg
Baca juga: Jelang Ramadhan 1442 H, kebutuhan pokok pasar di Tapin aman kecuali cabai rawit
Kepala Dinas Perdagangan Tapin, Harliansyah pernah mengatakan faktor yang mempengaruhi harga cabai di Tapin naik karena musim hujan dan banjir pada awal 2021 lalu, banyak media tanam cabai milik petani di Tapin terendam.
"Faktor yang mempengaruhi naiknya harga khususnya di Tapin banyak lahan pertanian yang terendam air, sehingga produksi menurun," ujarnya, Senin, (8/3) lalu.
Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi waktu itu mengatakan bahwa faktor cuaca membuat lahan menjadi basah dan terendam hal itu mengganggu proses jadwal tanam.
Jadwal tanam untuk sentral cabai rawit di Tapin, tepatnya di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah diperkirakan April dan mulai panen antara Juli atau Agustus 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021