Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Habib Abdurrahman Bahasyim mengkritik rencana pembangunan rumah sakit pemerintah Kota Banjarmasin di Jalan Rantauan Keliling Ilir kota tersebut.


Anggota DPD dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, mengkritik rencana pembangunan rumah sakit (RS) milik pemerintah kota (Pemkot) Banjarmasin tersebut, Selasa, lantaran lokasinya dekat Sungai Martapura.

Karena bangunan RS tersebut nanti berdekatan dengan sungai, artinya limbah cairnya dikhawatirkan akan mengalir ke sungai, katanya.

Hal seperti itu, lanjut anggota DPD RI asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel tersebut, pastinya akan mencemari Sungai Martapura yang merupakan hajat orang banyak.

"Sebab Sungai Martapura ini masih digunakan masyarakat Banjarmasin, khususnya untuk pengolahan air bersih bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih," paparnya.
Memang, tambahnya, rencana lokasi RS tersebut berada di bagian hilir dari PDAM, tapi air sungainya bersifat pasang surut, sehingga ketika sedang pasang juga melalui tempat pengambilan air beku untuk PDAM Bandarmasih.

Menurut dia, banyak lahan lain yang bisa digunakan Pemko Banjarmasin untuk membangun rumah sakit, bukan harus berdekatan dengan sungai.

"Apalagi bangunan itu, seperti RS yang banyak mengolah air limbah cair, misalnya ada kebocoran limbah hingga ke sungai. Bagaimana," terangnya.

Sementara Pemkot setempat juga berjuang untuk pembenahan kualitas air sungai, bagaimana agar bangunan tidak menjadi sumber pencemaran lingkungan, lanjutnya.

Ia menyatakan, sangat mendukung adanya rumah sakit tersebut, sebab sangat dihajatkan masyarakat Banjarmasin untuk peningkatan kesehatan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Banjarmasin akan membangunan RS di RK Ilir yang dimulai pembangunan fisiknya pada 2015, bahkan sudah dianggarkan pada APBD sebesar Rp40 miliar.    

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015