Martapura, (AntaranewsKalsel) - Pemerintah Kabupatan Banjar, Kalimantan Selatan, melatih puluhan perajin kain Sasirangan agar bisa lebih inovatif dalam mengolah motif maupun corak.

"Pelatihan bagi perajin difasilitasi Dekranasda dan Disperindag," ujar Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banjar Raudhatul Jannah di Martapura, Ahad.

Ia mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan, Kamis (26/2) diikuti oleh 20 perajin kain khas suku Banjar di Kalimantan Selatan yang memiliki beragam motif dan corak warna.

Dijelaskan, tujuan pelatihan angkatan I dan II dengan sasaran pelaku industri kecil dan menengah yakni menggali potensi sumber daya manusia atau perajin sasirangan.

"Selain meningkatkan kemampuan perajin dan mutu produk, pelatihan juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga," ungkapnya.

Disisi lain, melalui pelatihan setiap peserta mendapatkan keterampilan sehingga bisa membuat Sasirangan dengan motif dan desain baru karena Sasirangan memiliki ciri khas.

"Ciri khas kain Sasirangan yang diproduksi akan semakin membuat orang yang melihatnya tertarik dan membeli sehingga makin banyak diminati masyarakat," ujarnya.

Dikatakan, kain Sasirangan juga mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga karena kebanyakan dikerjakan ibu-ibu dan kaum perempuan.

"Jika perajin yang mayoritas ibu-ibu dan kaum perempuan semakin kreatif, terampil dan inovatif maka karyanya semakin baik dan tinggi nilainya," ucap istri Khairul Saleh, Bupati Banjar itu.

Kepala Disperindag Banjar Ramlan mengatakan, pemasaran Sasirangan tergantung dari kualitasnya karena produksinya juga dilakukan perajin dari daerah lain di Kalsel.

"Sasirangan merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Banjar sehingga kualitas harus ditingkatkan agar tidak kalah bersaing dengan daerah lain," katanya.

Sasirangan adalah kain khas suku Banjar di Kalsel yang memiliki keunikan pada motif dan corak warna yang beragam berasal dari pewarnaan alami.

Nama Sasirangan berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau bahasa jahit dikenal dengan istilah jelujur.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015