Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupatan Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, berusaha mengembangkan suatu wilayah di daerahnya melalui program pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).

Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Hulu Sungai Utara H.Maliki di Amuntai, Sabtu mengatakan, jalan usaha tani yang dibangun pemerintah daerah di lahan rawa, ternyata tidak hanya berfungsi untuk membuka lahan pertanian.

Namun jalan tersebut, juga bisa sebagai lintasan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian, dan bisa berfungsi mengembangkan wilayah.

Pemukiman warga berkembang disepanjang JUT, disebabkan harga tanah di sekitar lokasi persawahan tersebut lebih murah dibanding ditepi jalan utama.

"Tanpa disadari pembangunan JUT turut membantu pengembangan wilayah" Ujar Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Hulu Sungai Utara H.Maliki di Amuntai, Sabtu.

Maliki mencontohkan, JUT menuju stadiun olahraga di Desa Karias Amuntai dan JUT di Desa Sungai Durait Hulu, yang dulu sepi sekarang tumbuh menjadi kawasan pemukiman.

Padahal, kata Maliki, lebar JUT rata-rata hanya 2 meter, dan bisa dilalui kendaraan roda dua dan gerobak, namun karena pertimbangan harga tanah jauh lebih murah, mendorong warga lebih memilik membanguan pemukiman di sepanjang JUT.

Maliki menjelaskan, proyek JUT sekarang dibangun berdasarkan usul atau permintaan dari masyarakat, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditingkat desa dan kecamatan.

"Jika pembangunan JUT berdasarkan permintaan masyarakat, akan lebih mudah karena masyarakat yang akan menghibahkan sebagian lahannya dijadikan lokasi pembangunan JUT," kata Maliki.

Karena itu, pada usulan JUT pada musrenbang, Pemerintah Daerah meminta lampiran surat pernyataan dari warga untuk tidak menuntut ganti rugi atas tanah yang dijadikan lokasi pembangunan JUT.

"Jadi tanah JUT yang sudah dihibahkan akan dimanfaatkankan bagi kepentinga umum" tandasnya.

Maliki mengatakan di 2015 Dinas PU kembali membangun JUT disejumlah areal pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Utara total panjang 2.400 meter dengan anggaran Rp5 miliar.

"Untuk lahan pertanian di areal air rawa yang cukup dalam JUT dibangun dalam bentuk titian ulin" kata Maliki.

Meski sarana JUT dilahan rawa atau lebak cukup rawan mengalami kerusakan akibat tekstur tanah yang labil ditambah genangan air dan banjir saat musim penghujan namun usulan perbaikan JUT jarang diterima Dinas PU.

"Pada musrenbang kemaren tidak ada usulam minta perbaikan JUT dari petani karena selama ini kita selalu mengajak peran serta masyarakat bergotong royong memelihara JUT dari kerusakan" tuturnya.

Selain itu, lanjut Maliki ada anggaran alokasi dana desa (ADD) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang menjadi harapan petani untuk perbaikan JUT.

"Ada juga masyarakat yang meminta JUT titian ulin dijadikan dek beton" katanya.

Maliki berharap makin bertambahnya sarana JUT bisa membantu meningkatkan produksi beras didaerah yang mendukung swasembada beras nasional 2017.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015