Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Bulog Devisi Regional Kalimantan menggelar operasi pasar beras murah di Kota Banjarmasin untuK menekan kenaikan harga beras yang terjadi sejak Desember 2014.
    
Kepala Bulog Devisi Regional Kalimantan Ihsan Taufik di Banjarmasin, Kamis mengatakan, pada operasi pasar kali ini pihaknya menjual sebanyak lima ton beras untuk di dua pasar yaitu pasar Muara Teluk Dalam dan Kelurahan Alalak Tengah.
    
"Operasi pasar ini kita lakukan, untuk menekan harga atau setidaknya mempertahankan yang yang ada," kata Taufik.
    
Pada operasi pasar tersebut, Bulog menjual beras dengan harga, untuk beras medium dengan paket tiga kilogram seharga Rp22.500, paket lima kilogram seharga Rp37.500 dan paket 15 kilogram seharga Rp112.500 dan 18 kg seharga Rp137 ribu.
    
Menurut Taufik, kenaikan harga beras di Kalimantan Selatan, sebenarnya tidak terlalu signifikan yaitu, hanya sekitar 1,8 persen, namun karena pengaruh isu nasional sehingga pasar di daerah ini, ikut bergejolak.
    
Salah satu warga Alalak Tengah Bajuri mengatakan, operasi beras yang digelar Bulog saat ini sangat meringankan beban ekonomi keluarga.
    
"Harga beras di operasi pasar ini cukup murah, jadi saya langsung membeli enam kilogram," katanya.
    
Kendati demikian, operasi pasar berjalan cukup tenang, tidak ada maysarakat yang berdesakan untuk bisa mendapakan beras lebih cepat, karena takut kehabisan.

Sedangkan di kelurahan Alalak Tengah terlihat, antrian warga cukup padat agar mendapatkan beras murah tersebut.
    
Menurut Ihsan, harga beras akan kembali normal pada Maret 2015, karena pada bulan tersebut, beberapa daerah mulai panen, sehingga stok beras kembali meningkat.
    
Menurut Ihsan, salah satu pemicu terjadinya kenaikan harga beras saat ini, adalah keterlambatan pembagian raskin kepada masyarakat di bulan Januari, karena Bulog harus melakukan penyempurnaan data.
    
Selanjutnya, kata dia, berdasarkan permintaan dari pemerintah daerah, penyaluran raskin untuk Januari akan digabung dengan Februari.
    
Selain di Banjarmasin, operasi pasar beras juga akan dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru.
    
Ihasan mengungkapkan, operasi pasar beras mulai dilakukan pada Kamis (25/2) dan akan diteruskan sesuai kebutuhan.
    
"Tidak ada batas waktu dan jumlah alokasi beras untuk operasi pasar ini, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
    
Menurut Insan, berbeda dengan daerah lain, lonjakan harga beras di Kalsel terjadi bertahap sehingga tidak terlalu meresahkan masyarakat.
    
Bulog sendiri akan menjual beras jenis medium seharga Rp7.500 perkilogram, lebih rendah dari harga pasaran saat ini yang mencapai Rp9.000 perkilogram.
    
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel, kenaikan harga beras rata-rata adalah sebesar satu sampai dua persen.
    
Tercatat harga beras lokal jenis siam mutiara berkisar Rp13.500-Rp15.000 perkilogram, beras siam unus Rp12.000 perkilogram dan beras biasa atau medium Rp9.000 perkilogram.
    
Lebih jauh, Insan Taufik mengatakan tingginya harga beras di pasaran berpengaruh pada serapan beras bulog yang hanya mencapai 50 persen dari target sebesar 45.000 ton.
    
Hal ini menyebabkan pihak Bulog menurunkan target penyerapan beras petani pada 2015 hanya 30.000 ton.C.



 

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015