Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru mengusulkan kemeriahan peringatan hari jadi dirasakan seluruh masyarakat dan pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam mendukung kemeriahan tersebut. 

"Hari jadi yang sebenarnya adalah milik masyarakat sehingga sejatinya mereka yang merasakan kemeriahan dan pemerintah memasilitasi," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru Napsiani Samandi, Rabu. 

Pernyataan itu disampaikan terkait peringatan hari jadi Kota Banjarbaru ke-22 yang digelar sederhana hanya diisi rapat paripurna DPRD dan buka puasa sekaligus shalat hajat yang diikuti Forkopimda dan pejabat. 

Menurut dia, makna hari jadi adalah sebuah kesan yang dirasakan setiap masyarakat memperingati hari lahir daerah atau kota yang ditinggalinya sehingga mereka merasakan makna sebagai penghuni sebuah kota. 

Dijelaskan, sejatinya hari jadi sebuah kota diperingati sebagai pengingat lahirnya daerah yang dihuni beragam anggota masyarakat dan mereka bisa memperingatinya setiap tahun dengan penuh makna sebagai warga kota. 


"Namun, peringatan hari jadi bukan dilakukan hura-hura melainkan tetap sederhana dan penuh makna seperti doa bersama dan kegiatan lain yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat," ujar dia. 

Dikatakan, pihaknya mengusulkan peringatan hari jadi ke depan lebih melibatkan masyarakat terutama terkait kegiatan yang dilaksanakan di wilayah masing-masing agar mereka merasa memiliki kotanya. 

"Kami mengusulkan, peringatan hari jadi ke depan diserahkan kepada masyarakat baik di kelurahan maupun kecamatan yang diisi kegiatan positif dan bermanfaat lainnya difasilitasi pemkot," ujar politisi senior PPP itu. 

Ditambahkan mantan Sekretaris Kota Banjarbaru tahun 1993 hingga 1999 itu, pihaknya sangat mendukung hari jadi Banjarbaru ke-22 tahun 2021 digelar sederhana karena selain masih pandemi COVID-19 juga efesiensi anggaran.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021