Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Petani korban banjir di Desa Hadil Nagara, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan mengharapkan pemerintah daerah membantu bibit padi.


"Bibit padi yang sudah disemai dua bulan lalu mati akibat terendam banjir selama dua minggu terkahir ini," kata H Ahmad, warga RT 3, Desa Handil Nagara, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Jumat (20/2).

Menurutnya, matinya bibit padi tersebut membuat para petani di desa tersebut tidak bisa menamam padi di sawah mereka, padahal waktu tanam sudah mulai.

"Kalau kita tidak bisa menanam padi lagi di sawah, maka makan apa kami bersama keluarga. Satu-satunya mata pencaharian kami disini adalah, bertani saja," ungkapnya.

Diutarakannya, banjir yang menggenangi semua rumah warga di Handil Nagara tahun 2015 tersebut, merupakan yang terdalam dari tahun-tahun sebelumnya.

"Selama dua minggu ini kita tidak bisa bekerja di sawah, hanya bisa tinggal di rumah saja," terangnya.

Ia berharap, gagalnya persemaian bibit padi tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah untuk membantu petani kembali meyemai biti padi baru.

"Mudah-mudahan pemerintah daerah membantu bibit padi baru, sehingga petani di desa ini bisa kembali menyemai bibit padi untuk musim tanam tahun ini," tegasnya.

Ditambahkan, H Mahmud, warga RT 3, Desa Handil Nagara, Kecamatan Kurau, akibat terendam banjir semua bibit padi yang disemainya mati semua.

"Untuk bisa menanam padi, kami harus kembali menyemai bibit padi selepas banjir nanti," tandasnya.

Sementara, Bupati Tanah Laut, H Bambang Alamsyah meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir.   

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015