Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Pasien penderita penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, beberapa hari ini mulai berkurang, setelah banjir merendam sejumlah daerah di wilayah tersebut.


Kasi Promosi dan Pemeliharaan pada Rumah Sakit Pambalah Batung H Ribuansyah, di Amuntai, Selasa mengatakan, jumlah pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di rumah sakit mulai berkurang.

"Saat ini hanya beberapa orang pasien DBD yang masih menjalani pengobatan, sedang pasien DBD yang baru mulai berkurang," jelas Ribuansyah, dengan tidak menyebutkan jumlah pasien sebelum dan pascabanjir secara rinci.

Menurut dia, berkurangnya pasien DBD disebabkan sarang untuk berkembangbiaknya jentik nyamuk Aedes Aegepty berupa tumpukan sampah hanyut diterjang arus banjir.

"Jadi ada hikmahnya juga banjir yang terjadi di daerah kita di saat wabah DBD," ujar dia, melalui rilis.

Data pada Dinas Kesehatan Hulu Sungai Utara hingga Februari 2015 sebanyak enam pasien DBD meninggal dunia. Terhitung sejak diberlakukannya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD pada Desember 2014, sebanyak dua pasien meninggal dan empat lainnya meninggal selama 2015.

Upaya pengasapan (fogging focus) yang dilakukan petugas Dinkes Hulu Sungai Utara hanya membunuh nyamuk dewasa, sedang jentik nyamuk masih berkembang di lingkungan yang tergenang air.

Ribuansyah menilai banjir yang melanda Hulu Sungai Utara secara tidak langsung turut membunuh jentik nyamuk yang berkembang di tumpukan sampah, kaleng, ban dan barang bekas lainnya.

Ia tetap memperingatan masyarakat bahwa pascabanjir tumpukan sampah akan kembali ada dimana-mana, agar tumpukan sampah tidak menjadi sarang berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes aegepty, masyarakat hendaknya melakukan aksi kebersihan lingkungan.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015