Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Warga Banjarmasin mengharapkan pihak kepolisian terus melakukan razia premanisme sebagai bentuk penertiban agar kota ini terasa aman dan nyaman.

"Kalau polisi sering melakukan razia maka orang yang ingin melakukan kriminalitas dan merugikan masyarakat berpikir dua kali," ucap seorang pedagang bawang Syahrudin di Banjarmasin, Selasa.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu polisi sering melakukan razia premanisme di pasar-pasar, terminal dan tempat lainnya yang dianggap sebagai titik rawan kriminalitas.

Pada saat polisi sering melakukan razia ada pengaruhnya terhadap aktivitas di pasar para preman jarang keluar dan berada di pasar untuk nongkrong serta minum-minuman keras.

"Orang-orang yang sering minum-minuman keras hampir tidak terlihat lagi di pasar dan pedagang merasa nyaman berjualan," tuturnya saat diwawancarai Wartawan Antara.

Sementara itu hal serupa juga dituturkan pedangan minuman dingin di terminal Marni di Banjarmasin mengatakan polisi harus terus melakukan razia terutama terhadap keberadaan premanisme.

Karena apabila polisi terus melakukan razia terminal akan terbebas dari orang-orang yang berpikiran ingin memeras, melakukan pungutan liar serta lainnya.

"Kami sekali lagi berharap jangan pernah berhenti melakukan razia tersebut karena pedagang sangat mendukung adanya razia preman tersebut," tuturnya.

Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin Kompol Uskiansyah di Banjarmasin mengatakan razia preman tetap terus dilakukan dan menyisir titik-titik rawan kriminalitas.

Warga yang berdagang atau berjualan di pasar, terminal, pelabuhan serta tempat lainnya agar bisa memberikan informasi terhadap keberadaan para preman itu.

"Silahkan laporkan apabila ada beberapa kegiatan pesta minuman keras, pemalakan, pemerasan serta pungutan liar, di pasar ataupun tempat lainnya,l ujar pria berkumis tebal itu.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015