Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memberikan penyertaan modal bagi perusahaan daerah air minum.
"Kami mendorong Pemprov dan pemda kabupaten/kota memberikan bantuan penyertaan modal untuk PDAM," ujar Wakil Ketua DPP Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Muslih di Banjarbaru, Kalsel, Senin.
Ia mengatakan, bantuan modal bagi PDAM diperlukan agar perusahaan milik daerah itu bisa mengembangkan sarana prasaran untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan.
Menurut dia, jika PDAM hanya mengandalkan penerimaan tagihan rekening seluruh pelanggan untuk menambah sarana prasarana maka tidak akan mencukupi.
"Makanya diperlukan modal yang besar bagi PDAM untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Caranya melalui penyertaan modal bantuan pemerintah," ungkapnya.
Disebutkan, selama ini pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota setiap tahun sudah membantu PDAM melalui dana penyertaan modal demi peningkatan pelayanan.
Namun, kata Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Banjarmasin, Kalsel itu, besaran dana penyertaan modal masih belum maksimal sehingga pelayanan juga belum memenuhi harapan.
"Selama ini, dana penyertaan modal seperti Pemprov Kalsel maupun pemkab/pemkot sudah diberikan tetapi besarannya belum maksimal sehingga diharapkan ditingkatkan," ujarnya.
Dicontohkan, salah satu penyertaan modal yang jumlahnya cukup besar diberikan Pemkot Banjarmasin kepada PDAM Bandarmasih yang mengalokasi dana puluhan miliar.
"Pemkot Banjarmasin mengalokasi dana penyertaan modal sebesar Rp59 miliar pada 2015 sehingga dananya bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih," kata dia.
Ditambahkan, pelayanan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pemerintah sehingga seluruh masyarakat ditargetkan bisa menikmati pada 2019.
"Pemerintah provinsi dan pemkab/pemkot harus membantu PDAM untuk mewujudkan target pemenuhan air bersih bagi seluruh masyarakat pada 2019 itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Kami mendorong Pemprov dan pemda kabupaten/kota memberikan bantuan penyertaan modal untuk PDAM," ujar Wakil Ketua DPP Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Muslih di Banjarbaru, Kalsel, Senin.
Ia mengatakan, bantuan modal bagi PDAM diperlukan agar perusahaan milik daerah itu bisa mengembangkan sarana prasaran untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan.
Menurut dia, jika PDAM hanya mengandalkan penerimaan tagihan rekening seluruh pelanggan untuk menambah sarana prasarana maka tidak akan mencukupi.
"Makanya diperlukan modal yang besar bagi PDAM untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Caranya melalui penyertaan modal bantuan pemerintah," ungkapnya.
Disebutkan, selama ini pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota setiap tahun sudah membantu PDAM melalui dana penyertaan modal demi peningkatan pelayanan.
Namun, kata Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Banjarmasin, Kalsel itu, besaran dana penyertaan modal masih belum maksimal sehingga pelayanan juga belum memenuhi harapan.
"Selama ini, dana penyertaan modal seperti Pemprov Kalsel maupun pemkab/pemkot sudah diberikan tetapi besarannya belum maksimal sehingga diharapkan ditingkatkan," ujarnya.
Dicontohkan, salah satu penyertaan modal yang jumlahnya cukup besar diberikan Pemkot Banjarmasin kepada PDAM Bandarmasih yang mengalokasi dana puluhan miliar.
"Pemkot Banjarmasin mengalokasi dana penyertaan modal sebesar Rp59 miliar pada 2015 sehingga dananya bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih," kata dia.
Ditambahkan, pelayanan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pemerintah sehingga seluruh masyarakat ditargetkan bisa menikmati pada 2019.
"Pemerintah provinsi dan pemkab/pemkot harus membantu PDAM untuk mewujudkan target pemenuhan air bersih bagi seluruh masyarakat pada 2019 itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015