Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Berdasarkan informasi alat pendeteksi banjir di alur Sungai Balangan yang dipasang oleh Badan Pengendalian Bencana Daerah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, dinyatakan siaga satu banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Utara Faturrahman, mengatakan, hingga, Jum`at, sebanyak 819 rumah di sembilan desa di Kecamatan Banjang dilaporkan telah terendam banjir.

"Dengan adanya peringatan siaga satu banjir, saya harap masyarakat selalu waspada, terutama pada saat malam hari," katanya.

Hingga saat ini, kata dia, laporan data rumah yang terendam banjir hanya dari Kecamatan Banjang yang masuk ke BPBD HSU. Sedangkan data dari Kecamatan Amuntai Utara belum diterima pihaknya.

"Diperkirakan jumlah yang terendam sudah lebih seribu rumah," kata Faturrahman.

Menurut dia, berdasarkan informasi data dari alat pendeteksi arus sungai (Early Warning System/ EWS) di Sungai Balangan, pihak BPBD HSU menyatakan kondisi banjir di HSU sudah memasuki siaga I yang berarti sudah mendekati kondisi darurat, sedangkan kondisi Sungai Tabalong masih dilevel siaga tiga.

Sebanyak dua buah alat pendeteksi aliran sungai (EWS) telah dipasang BPBD Kalimantan Selatan di dua aliran sungai yang membelah wilayah HSU pada 2014.

"Adanya alat pendeteksi ini, mempercepat informasi kondisi banjir disejumlah wilayah, sehingga koordinasi pemerintah daerah juga cepat," kata Faturrahman

Memantau arus dan kedalaman Sungai Tabalong, Pihak BPBD Kalsel memasang alat pendeteksi di Desa Muara Baruh Kecamatan Amuntai Utara, sedangkan untuk arus Sungai Balangan di pasang di Desa Beringin Kecamatan Banjang.

Pihak BPBD HSU akan segera menyalurkan bantuan sembako, kepada warga yang rumahnya terendam banjir. Bantuan sembako disalurkan berdasarkan data korban banjir yang dilaporkan pihak kecamatan.

"Kita tidak menunggu laporan hingga junlah total seluruh kecamatan, tapi segera bila ada data korban banjir yang masuk ke BPBD langsung kita salurkan" jelasnya.

Bantuan sembako, paparnya datang dari bantuan Pemrop Kalsel, dunia usaha seperti perbankan, jika belum mencukupi pihaknya bisa berkoordinasi dengan Dinas Sosial disamping tersedia dana tak terduga melalui anggaran daerah.

Faturrahman menerangkan, wilayah Kecamatan Banjang dan Kecamatan Amuntai Utara lebih dulu kena dampak banjir setiap tahun karena letak dua kecamatan ini yang berada di dekat Aliran Sungai Balangan dan Tabalong yang membelah Wilayah Kabupaten HSU.

Guna menghadapi permasalahan banjir yang hampir dua tahun melanda wilayah Kabupaten HSU ini, Terang Faturrahman sudah disiapkan sebanyak lima buah posko banjir, yakni posko kabupaten, posko di Kecamatan Banjang, Amuntai Utara, Amuntai Selatan dan Haur Gading.

"Kita juga sudah siap dengan satgas penanggulangan bencana banjir"katanya.

Ia menghimbau masyarakat HSU agar waspada menghadapi kemungkinan musibah banjir yang lebih besar dalam beberapa hari kedepan karena berdasarkan informasi prakiraan. BMKG stasiun Klimatologi Syamsudin Noor Banjarbaru, akumulasi curah hujan Januari -Pebruari 2015 di Kabupaten HSU berkisar 201-300 mm termasuk dalam kategori tinggi sehingga berpotensi terjadi banjir.

Disebutkan, Bupati HSU juga sudah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat HSU agar berhati-hati menghadapi kondisi banjir, diantaranya bagi warga yang bermukim di tepian sungai tentang bahaya longsor.







Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015