Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kalimantan Selatan bulan Februari tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 3,59 persen dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya. 

Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud melalui siaran pers diterima Antara di Banjarbaru Sabtu mengatakan, ekspor bulan Februari sebesar 521,12 juta Dolar AS atau turun dibanding ekspor Januari sebesar 540,53 juta Dolar AS. 

"Nilai ekspor Februari turun 3,59 persen dibanding Januari dan turun signifikan jika dibanding nilai ekspor bulan Februari tahun 2020 sebesar 725,29 juta Dolar AS atau mengalami penurunan 28,15 persen," ujarnya.

Disebutkan, kelompok komoditas barang yang paling banyak di ekspor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 419,09 juta Dolar AS, kemudian kelompok lemak minyak hewani/nabati 57,21 juta Dolar AS. 

Urutan ketiga kelompok kayu, barang dari kayu sebesar 17,75 juta Dolar AS, kemudian kelompok karet dan barang dari karet 11,19 juta Dolar AS dan kelompok berbagai produk kimia sebesar 9,1 juta Dolar AS.

Negara tujuan utama ekspor adalah Tiongkok sebesar 214,67 juta Dolar AS, kemudian Malaysia sebesar 78,55 juta Dolar AS, India 68,18 juta Dolar AS, Jepang 36,36 juta Dolar AS dan Filipina 31,36 juta Dolar AS. 

Sementara itu, nilai impor Kalsel bulan Februari 2021 sebesar 44,66 juta Dolar AS atau naik sebesar 44,81 persen dibandingkan impor bulan Januari 2021 mencapai 30,84 juta Dolar AS dan turun dibanding Februari 2020.

Sementara, komoditas barang yang paling banyak diimpor kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 36,27 juta Dolar AS disusul kelompok mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar 3,47 juta Dolar AS. 

Kemudian, kelompok bahan kimia organik (HS 29) sebesar 2,45 juta Dolar AS dan kelompok mesin dan peralatan listrik (HS 85) sebesar 1,3 juta Dolar AS dan kelompok garam, belerang, kapur 409,4 ribu Dolar AS.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021