Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, H Abdul Wahid, menyatakan, jumlah ulama di Hulu Sungai Utara terus berkurang.


"Keberadaan alim ulama semakin lama semakin berkurang, sementara jumlah Umat Islam terus bertambah," kata Bupati, saat menghadiri peringatan kematian (Haulan) KH. Muhammad Jahri bin H Ismail, di Waringin, Kecamatan Haur Gading, Hulu Sungai Utara, Rabu.

Kebutuhan umat akan kehadiran alim ulama untuk membimbing mereka dalam menghadapi tantangan zaman kian diharapkan.

"Kita berharap dari pondok-pondok pesantren yang didirikan para ulama kita bisa melahirkan bibit-bibit ulama dimasa depan," harap dia, melalui siaran pers.

Peran tokoh agama dalam membimbing masyarakat patut dikenang dan diteladani, meski sebagian alim ulama telah wafat namun semangat pengabdian perlu dilanjutkan.

Semasa hidupnya, kata Wahid, KH Muhammad Jahri telah mendidik masyarakat dengan ilmu agama di Pondok Pesantren Raudatul Mutha`alimin, yang dirikan hingga menghasilkan santri-santriwati yang memiliki pengetahuan mendalam dibidang Agama Islam.

"Meski para ulama telah tiada, namun jasanya patut kita kenang dan hargai diantaranya melalui Peringatan Haulan dan melanjutkan perjuangan mereka," tutur dia.

Wahid berharap para santri terus bersemangat menimba ilmu agama agar bisa menjadi ulama dan ustadz yang meneruskan dakwah ajaran Islam ke tengah masyrarakat.

Menurut bupati, masyarakat Hulu Sungai Utara memiliki sifat agamis (religius) yang peduli terhadap pendidikan agama, terbukti banyaknya didirikan pondok pesantren dan jumlah santri yang menimba ilmu di lembaga pendidikan agama tersebut.

Peringatan Haulan KH Muhammad Jahri pada 9 Februari, dihadiri Habib Muhammad Mahdi Al Athos dari Jakarta, sejumlah pengurus Nahdatul Ulama Kalsel, beberapa anggota DPRD Hulu Sungai Utara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) HSU dan ratusan warga yang datang dari berbagai tempat.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015