Barabai, (AntaranewsKalsel) - Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Hulu Sungai Tengah Ferry Juniansyah mengatakan, daya tampung sungai Barabai kini semakin berkurang sehingga pada saat hujan turun daerah ini cepat dilanda banjir.

Menurut Ferry di Barabai, Sabtu, kemampuan Sungai Barabai hanya 93 m3/detik sedangkan debit air yang turun dari gunung mencapai 245 m3/detik.

"Mau tidak mau, bila turun hujan lebat dari gunung, Barabai pasti banjir, akibat daya tampung Sungai Barabai kecil," katanya.

Mengatasi hal tersebut, kata dia, pemerintah harus cepat melakukan rekayasa air yang sifatnya urgen, antara lain pembangunan Bendungan Hantakan, yang kini telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian PU.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST Taberani Lipani mengatakan, meminimalisasi terjadinya korban pada saat terjadi bencana banjir, diharapkan seluruh aparat desa lebih tanggap terhadap tanda-tanda bencana banjir di daerah masing-masing.

Menurut dia, seluruh pihak perlu segera memikirkan langkah-langkah strategis agar bencana banjir yang selalu terjadi di daerah ini, tidak terus berulang.

Sebelumnya, pada Minggu (1/2) banjir mengepung Kota Barabai dan sekitarnya, sehingga menyebabkan sebagian besar kegiatan masyarakat terganggu.

Kini walaupun air telah surut, namun aktivitas warga lebih banyak membersihkan sisa kotoran yang dibawa air. Saat ini, banjir mengalir ke daerah yang lebih rendah, seperti ke hilir antara lain ke daerah Pajukungan dan Masiraan. "Saya harapkan aparat desa rajin berkoordinasi dengan BPBD HST agar ekses banjir bisa diatasi dengan cepat," katanya.

Selain itu, seluruh relawan tetap siaga untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, begitu juga polisi, diharapkan patroli satu malam penuh, dan lalu lalang, agar saat banjir kondisi tetap aman.

Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan pembangunan bendungan Hantakan, untuk mengatasi bencana banjir yang terjadi daerah ini.

Rencana pembangunan Bendungan Hantakan, tambah Ferry, membutuhkan dana sekitar Rp800 miliar, dan sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian PU, bahwa HST siap dibantu melalu APBN.

Proyek itu, kata dia, akan menjadi skala prioritas yang sangat penting diselesaikan dalam beberapa tahun kedepan.

Selain mengatasi banjir, Bendungan Hantakan juga membantu pengairan 8 ribu hektare sawah serta berfungsi sebagai mikrohidro untuk pembangkit listrik.

Pewarta: Fathurahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015