Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kalangan anggota Komisi II DPRD Kota Banjarmasin meminta pembangunan embung atau waduk raksasa yang direncanakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di Jalan Pematang Panjang, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar benar-benar bermanfaat.


Sebab, kata Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin M Faisal, anggaran yang akan digelontorkan untuk pembangunan embung yang direncanakan seluas 40 hekter itu akan amat banyak, sehingga diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat.

"Kita rombongan meninjau kelokasi rencana pembangunan embung ini untuk memastikan rencana pembangunan mega proyek embung PDAM itu benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat nantinya," ucap Faisal, Senin (3/2).

Dia menegaskan, bahwa pihaknya di legeslatif berkometment sangat mendukung PDAM melakukan pelayanan yang maksimal bagi pelanggan, sehingga didukung apabila dilakukan pembangunan prasarananya.

"Sebab, anggaran pembangunan embung ini akan memakan APBD kota Banjarmasin yang cukup besar," tuturnya.

Menejer Senior Aset PDAM Bandarmasih Supian mengungkapkan, bahwa pembangunan embung PDAM yang luasnya 40 hektar nanti ini sekitar Rp150 miliar. "Kalau keseluruhan dengan perpipaan, mencapai Rp300 miliar," ujarnya.

Saat ini, ucapnya, proses pembangunan embung PDAM itu sudah dimulai, yakni, dengan melakukan pembebasan lahan yang luasnya sudah dilakukan sekitar 30 hektar.

Direncanakan, kata Supian, embung itu akan bisa menampung air baku PDAM sebanyak 1 juta liter, yang manfaatnya untuk mengamankan persedian air baku PDAM dari krisis karena kemarau panjang.

"Misalnya terjadi krisis air disaat kemarau panjang, embung ini bisa memberikan persedian air hingga lima hari," tuturnya.

Yang terlebih penting dari fungsi embung ini, kata Supian, menjaga kualitas air baku PDAM untuk pelanggan,  sebab tidak hanya untuk persedian penampungan air, tapi juga dimanfaatkan untuk pengolahan air.

"Sebab kita ketahui, sumber air sebagai pengolahan air bersih cukup terkena dampak pencemaran, demikian juga debitnya sudah mulai berkurang, khususnya sumber air Riam Kanan, sehingga perlu langkah untuk persedian air ini demi jangka panjang," ujarnya.

 

Pewarta: sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015