Banajarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Aman Fahriansyah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes)setempat agar melakukan langkah antisipasi terhadap bertambahnya koban penyakit demam berdarah dengue (DBD) .

"Kita membaca di media, korban DBD di daerah ini yang terdeteksi sudah ada tiga, kita harap ada langkah antisipasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk mencegah timbulnya korban lagi," pintanya, Kamis.

Legislator dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyarankan, Dinkes perlu turun tangan ke lapangan melakukan upaya antisipatif, mengingat pada musim hujan seperti sekarang ini, sangat berpotensi terjadi DBD.

Apalagi, lanjutnya di "Kota Seribu Sungai" ini penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty itu sudah dinyatakan ada tiga, dan ini berpotensi akan bertambah kalau tidak ada tindakan nyata dari Dinkes untuk membasmi nyamuk demam berdarah itu.

"Sebab dari data yang kita miliki, banyak warga Banjarmasin terus ada setiap tahunnya yang menjadi korban DBD, bahkan sampai meninggal dunia, ini yang kita harapkan tidak terjadi lagi," lanjutnya.

Oleh sebab itu, dia meminta, agar sosialisasi harus terus digaungkan ke masyarakat secara luas sekarang ini. "Jangan sampai kejadian dulu, baru sosialisasi," tambahnya.

Selain itu, dia juga meminta agar gerakan sosialisasi struktural, yakni melalui petugas medis yang ada di kecamatan atau puskesmas dan desa (posyandu) harus juga digalakkan.

"Memang, masalah kesehatan dan antisipasi wabah penyakit ini bukan hanya tanggung jawab Dinkes, melainkan semua pihak. Tapi dinas harus menjadi penggerak terciptakan kesadaran masyarakat hidup sehat, guna mengantisipasi wabah demam berdarah ini," tegasnya.

Data Dinkes Kota Banjarmasin, kasus DBD memang cenderung mengalami penurunan, yakni pada 2010 sebanyak 63 kasus dengan enam orang meninggal dunia, 2011 sebanyak 25 kasus dengan dua korban meninggal dunia, 2012 sejumlah 67 kasus empat meninggal dunia.

Kemudian tahun 2013 ada 29 temuan dengan satu orang meninggal dunia, 2014 cuma 11 kasus, dan 2015 baru 3 kasus.

"Sementara 2014 dan Januari 2015 ini masih belum ada yang meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Diah R Praswati.

Ia mengklaim sudah melakukan upaya menekan peningkatan kasus DBD dengan melakukan fogging (pengasapan) sebelum masa penularan. "Tujuannya hanya untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa," tuturnya.

Demikian juga kata Diah, Dinkes menurunkan sebanyak 150 kader Juru Pemantau Jentik (jumantik) di 53 kelurahan yang ada di Banjarmasin melakukan survai pemantauan jentik di wilayah masing-masing.

Ia menambahkan, jumantik itu juga sosialisasi memberikan penyuluhan tentang pentingnya melaksanakan menguras, menutup dan menimbun (3M), kemudian harus diikuti dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di tiap kelurahan.

"Kita berharap cukup tiga koban DBD itu saja sudah tahun ini, dan kita upayakan tidak bertambah lagi, tapi yang terpenting masyarakat juga harus waspada betul menjaga keluarganya dari penyakit tersebut," demikian Diah.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015