Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Riduan Sofyan mengakui, satu rumah warga yang belum beres dibebaskan di wilayah pembangunan Jembatan Sungai Andai 2 Banjarmasin Utara menjadi penghalang.


'Ya, ada satu rumah lagi yang belum beres dibebaskan di wilayah pembangunan Jembatan Sungai Andai 2, posisinya di wilayah oprit jembatan," ujarnya, Rabu (28/1).

Menurut laporan yang dia dapatkan dari tim pembebasan lahan Pemko, keluarga pemilik rumah tersebut masih tidak setuju dengan hrga ganti rugi, hingga menolak untuk digusur.

"Cuma satu bangunan itu saja lagi, yang lainnya sudah digusur, entah bagaimana nanti," papar Riduan.

Dia berharap, warga pemilik bangunan itu nantinya terbuka hati mau digusur pihak pemerintah, karena tujuan pembangunan jembatan ini untuk kepentingan orang banyak.

'Meski ada masalah itu, pembangunan jembatan akan tetap dilaksanakan tahun ini, dan prosesnya sudah dimulai," ujarnya.

Sebagaimana dia ungkapkan sebelumnya, Jembatan Sungai Andai 2 dibangun melengkung, gunanya memberikan ruang bagi trasportasi sungai yang melewatinya.

"Dan memang sekarang ini pembuatan jembatan rata-rata dibuat melengkung keatas," ucapnya.

Diungkapkan Riduan, bahwa pembangunan Jembatan Sungai Andai 2 yang sebelumnya berstruktur kayu ulin akan diubah beton, yakni dengan lebar 10 meter dan panjang 25 meter.

"Jadi jembatan itu yang dulunya hanya bisa dilalui kendaraan roda empat secara bergantian, nantinya tidak lagi," ujarnya.

Menurut Riduan, pembangunan Jembatan Sungai Andai 2 ini dianggarkan Rp8 miliar dari alokasi APBD 2015.

"Sebenarnya mau dimulai pembangunannya pada 2014 lalu, tapi terganjal pembebasan lahan yang belum beres," ungkapnya.

Digantinya jembatan tersebut, beber Riduan, karena arus lalulintas di daerah Kelurahan Sungai Andai itu sudah sangat padat.

"Di sanakan perkembangan penduduknya sangat pesat, jadi sudah seharusnya jembatan akses terpenting itu dibangun permanen," ujarnya.

Saat ini, kata Riduan, data jumlah jembatan yang ada di kota berjuluk "kota seribu sungai" ini sekitar 370 buah, sekitar 70 persen masih berstruktur kayu ulin.

"Tahun ini ada 17 buah jembatan ulin kembali diganti dengan beton," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015