Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Ketua komisi IV bidang kesra DPRD Kalimantan Selatan Suwardi Sarlan berpendapat, Rumah Sakit Umum Daerah Pembelah Batung Amuntai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara, perlu relokasi dan pengembangan.

Karena lokasi atau tempat RSUD Pembelah Batung Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin) tersebut, kini sudah tergolong sempit sehingga kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, katanya, Sabtu.

Apalagi ke depan dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V yang meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, perlu relokasi.

Bukan cuma relokasi, tambah Ketua Dewan Pimpian Daerah (DPD) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) HSU itu, tapi juga pengembangan guna memenuhi tuntutan dan perkembangan dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

Namun Ketua Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan asal "Bumi Agung" HSU atau "kota bertakwa" Amuntai itu tidak mengungkap keadaan dan situasi RSUD Pembelah Batung milik pemerintah kabupaten (Pemkab) tersebut.

Ia menerangkan, dalam kunjungan kerja (kunker) dalam daerah yang dijadwalkan 26 - 28 Januari 2015, Komisi IV DPRD Kalsel meninjau RSUD Pembelah Batung Amuntai.

Selain itu, meninjau RSUD Damanhuri Barabai (165 km utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, tuturnya.

"Peninjauan ke RSUD Pembelah Batung Amuntai dan RSUD Damanhuri Barabai itu, karena kedua instalasi pelayanan kesehatan masyarakat tersebut juga mendapatkan bantuan dari APBD Kalsel tahun 2014," ungkapnya.

"Kunker kami ke dalam daerah kali ini, juga dalam rangkaian evaluasi dan monitoring APBD Kalsel 2014, terutama yang berkaitan dengan kesra, termasuk bidang kesehatan," demikian Suwardi Sarlan.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015