Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan memproduksi seribu ekor bibit sapi Bali untuk memenuhi kebutuhan daging pada 13 kabupaten dan kota di daerah itu khususnya dan di wilayah Kalimatan umumnya.

Kepala Bidang Pengembangan Dinas Peternakan Kalimantan Selatan, Syamsuri di Banjarmasin, Senin mengatakan, kebutuhan daging sapi wilayah Kalimantan dalam setiap tahunnya terus meningkat.

Sementara, provinsi produsen sapi seperti Bali dan Jawa Timur, tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan daging tersebut secara maksimal.

Menyikapi hal tersebut, tambah dia, Pemprov Kalsel melalui Dinas Peternakan kini mengembangkan bibit sapi Bali untuk memenuhi kebutuhan sapi di wilayah Kalimantan Selatan dan daerah lainnya di Kalimantan.

"Menindaklanjuti usaha tersebut, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, telah menyerahkan bantuan sapi sebanyak 62 ekor kepada kelompok tani Tunas Harapan Desa Kolam Kiri Kabupaten Barito Kual," katanya.

Pemberian bantuan tersebut, kata dia, sebagai upaya mendukung program pengembangkan bibit sapi Bali, untuk memenuhi kebutuhan daging pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel khususnya, dan di wilayah Kalimantan umumnya.

Menurut Syamsuri, hasil dari pengembangan tersebut, pada 2016 Kalimantan Selatan, ditargetkan akan menghasilan seribu pedet atau bibit sapi Bali per tahun.

Bibit sapi tersebut, selanjutnya akan disebar ke seluruh daerah yang telah melakukan pemesanan ke pusat pembibitan sapi Bali di Kabupaten Barito Kuala.

Salah satu kendala pengembangan bibit sapi Bali ini, tambah dia, adalah kebijakan pemerintah Bali yang melakukan moratorium pengiriman sapi bali Betina ke Kalimantan Selatan.

"Terhadap kebijakan tersebut, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin berjanji akan melakukan permintaan khusus kepada Gubernur Bali, agar moratorium tersebut tidak diberlakukan untuk Kalsel," katanya.

Diharapkan, melalui pendekatan yang baik, Gubernur Bali bersedia mencabut kebijakan tersebut, sehingga kebijakan kerja sama kedua provinsi tersebut bisa berlangsung harmonis.

Selain memberikan bantuan bibit, Disnak juga mengajak para peternak untuk belajar ke pusat-pusat pembibitan seperti di Instititus Pertanian Bogor (IPB), sehingga para peternak memiliki wawasan lebih luas dalam pengembangan sapi Bali dan peternakan lainnya.

"Kita juga ingin para peternak bisa mengubah pola pikir, dari sebelumnya hanya sebagai produsen penggemukan sapi, kini menjadi produsen pembibitan sapi," katanya.

Upaya tersebut, tambah dia, selain untuk memenuhi kebutuhan daging untuk regional maupun nasional, juga untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.

Salah seorang peternak di Kabupaten Batola, Imam mengungkapkan, saat ini sekitar 70 persen dari sapi bantuan tersebut sudah bunting dan diperkirakan pada bulan delapan dan sembilan, beberapa sapi tersebut mulai beranak.

Diharapkan, target Kalsel menghasilkan seribu bibit sapi per tahun, bisa tercapai, mengingat potensi daerah Kalsel cukup baik untuk pengembangbiakan sapi Bali tersebut, mulai dari daerah, hingga ketersediaan pakan ternak.

Pewarta: ulul maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015