Penjabat  Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan pandemi COVID-19 memberikan tekanan luar biasa bagi perekonomian secara nasional.

Hal ini disampaikan Safrizal  pada acara Musyawarah Daerah XV Badan Perwakilan Daerah (Musda) HIPMI Kalimantan Selatan, Selasa 9 Maret 2021 di Rattan Inn Banjarmasin.

Peran atau kiprah HIPMI dinilai turut berkontribusi besar bagi upaya menjaga stabilisasi dan peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Data menunjukkan angka perekonomian Indonesia selama pandemi covid terkontraksi atau menurun  2,14% . 

Demikian pula perekonomian di Kalsel  juga  mengalami kontraksi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 2,94% pada Triwulan IV tahun 2020.

“Kemudian hal  juga sama terjadi untuk sektor PDRB. Untuk pertama kalinya Kalimantan Selatan mengalami penurunan hingga minus 1,8%. Dibandingkan tahun 2017 5,28% dan tahun 2018 5,8% dan tahun 2019 4,04%.

Berkaitan dengan hal itu, lanjut Safrizal,  keberadaan dunia usaha termasuk  HIPMI terus bersinergi bersama meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Kita  membutuhkan kerja keras HIPMI untuk beradaptasi dengan situasi pandemi yang sedang melanda ini, untuk membangkitkan dan melesatkan kembali perekenomian Indonesia.”

Tertekannya sektor PDRB atau sektor industri ini membuat angka pengangguran meningkat, dan sudah menjadi kewajiban bagi para pengusaha untuk menciptakan lapangan usaha baru.

Dikatakan Safrizal,  meski Kalsel terkenal secara nasional dengan pertambangan batu bara, diharapkan para pengusaha muda terutama yang tergabung dalam HIPMI mulai memikirkan perkembangan bisnis di sektor PDRB. 

“Karena batu bara bukan renewable energy, maka mulai dari sekarang kita harus mulai mengembangkan sayap pada sektor selain tambang.”

Safrizal juga mengaku khawatir tentang masih adanya impor produk dari luar negeri,  meski sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.

Pasalnya Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, seperti karet, singkong, jagung, padi, dan lain-lain. 

Hal inilah yang menjadi tantangan agar HIPMI dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar merambah sektor baru, yaitu pengolahan komoditi pertambahan nilai dijual.

Kedepan diharapkan mampu   meningkatkan angka perkembangan ekonomi dan memperluas lapangan kerja, bukan hanya di Kalimantan Selatan tapi juga di Indonesia.

“Lapangan kerja pada situasi new normal di era pandemi merupakan tantangan yang tidak mudah. Data dari Kemenpan menunjukkan rasio jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 3,47% dari  total populasi penduduk di Indonesia," katanya.

Padahal kita mengerti bahwa kewirausahaan sangat vital dan berkontribusi terhadap pertumbuhan lapangan pekerjaan khususnya di Indonesia yang masih sangat kekurangan.” ucap H Hamdillah selaku Plt Ketua Umum BPD HIPMI Kalsel dalam sambutannya. 

“Rekan-rekan HIPMI yang berhadir di ruangan ini telah berjuang mempertahankan dan berusaha agar usahanya terus berkembang di tengah pandemi ini. Perjuangan ini adalah kontribusi dan wujud nyata sumbangsih dari HIPMI untuk bangsa dan negara.”

Dia juga mengajak seluruh kader dan anggota HIPMI dan juga tamu yang berhadir untuk terus bersemangat dalam membangkitkan ekonomi bangsa untuk Indonesia yang lebih makmur, adil, dan sejahtera.  

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021