Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pendapatan petani plasma perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, periode Januari 2015 kisaran Rp600 ribu per hektare sampai Rp2,2 juta per hektare.


"Dibandingkan dengan perolehan hasil plasma periode Desember 2014, periode Januari mulai ada peningkatan," kata anggota Badan Pengawas Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada, Narso, di Kotabaru, Rabu.

Dia menjelaskan, pendapatan untuk petani Desa Telagasari Rp2,2 juta per ha, Mandala Rp1,9 juta per ha, Suka Maju Rp600 ribu per ha, Sido Mulyo Rp800 ribu per ha, Cantung Rp800 ribu per ha, dan Sei Kupang Jaya Rp1,450 ribu per ha.

Desa Sangking Baru Rp1,5 juta per ha, Seinipah Rp1,6 juta per ha, Pantai Baru Rp1,2 juta per ha, Bumi Asih Rp1,150 ribu per ha, Pembelacanan Rp1 juta per ha, Plajau Baru Rp750 ribu per ha, dan Pulau Panci Rp700 ribu per ha.

Naiknya pendapatan petani dari periode Desember kisaran Rp100 ribu per ha, sampai Rp600 ribu per ha.

Menurut pengurus KUD Gajah Mada, naik dan turunya pendapatan petani plasma di pengaruhi beberapa faktor.

Di antaranya, hasil panen Tandan Buah segar (TBS), harga TBS, jarak lahan atau lokasi dengan pabrik, tingkat kesuburan lahan, harga pupuk atau obat-obatan, dan faktor yang lainnya.

"Semakin dekat jarak lokasi kebun dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), maka hasil plasma yang akan diterima petani akan semakin besar," terangnya.

Dikatakan, saat ini KUD Gajah Mada mengelola kebun kelapa sawit seluas 7.100 ha, milik sekitar 4.500 petani di 10 desa di tiga kecamatan, yakni, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir dan Kelumpang Hulu.

  Untuk program perkebunan kelapa sawit plasma, KUD Gajah Mada menggandeng perusahan perkebunan PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP)   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015