Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan HM Sukamta mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lengah dalam menghadapi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
“Berikan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat, perusahaan, korporasi terutama di daerah dengan kecenderungan peningkatan hot spot (titik api), ajak tokoh agama serta masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan dan dampak ekonomi,” ungkap HM Sukamta usai mendengarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 secara virtual bertempat, di Ruang Barakat Setda Tanah Laut, Senin (22/2).
Arahan yang diberikan Presiden Jokowi itu, sebut dia, diantaranya, memprioritaskan pencegahan, manajemen lapangan yang harus terkonsolidasi dan terorganisasi, update informasi dengan memanfaatkan teknologi dan pengawasan serta perlunya infrastruktur monitoring hingga di tingkat bawah.
Untuk mendukung arahan Presiden Jokowi, jelas dia, pemerintah daerah segera memetakan wilayah-wilayah yang kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Tanah Laut HM Sukamta mengharapkan, peran masyarakat untuk cepat tanggap ketika melihat potensi kebakaran sejak dini, mengingat masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau di wilayah Kalimantan diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2021.
“Saya berharap semua masyarakat di daerah ini, ketika melihat ada api yang muncul untuk segera dipadamkan, jangan sampai membesar. Kalau memang tidak bisa ditangani untuk segera lapor kepada posko karhutla, tapi kita berharap api kecil masyarakatlah paling dekat untuk bisa memadamkannya, sehingga tidak melebar dan menjadi api besar,” tutupnya.
Turut hadir di ruang Barakat Setda Tanah Laut Dandim 1009/PLH Adi Yoga Susetyo, Kapolres Tanah Laut Cuncun Kurniadi, Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Laut Ramadani, Kepala DPRKPLH Tanah Laut M Mursy, Kepala BPBD Tanah Laut M Kusri, Kepala Manggala Agni Tanah Laut Sufie Bhaskara serta secara virtual diikuti seluruh Kepala Daerah se-Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
“Berikan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat, perusahaan, korporasi terutama di daerah dengan kecenderungan peningkatan hot spot (titik api), ajak tokoh agama serta masyarakat untuk ikut menjelaskan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan dan dampak ekonomi,” ungkap HM Sukamta usai mendengarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 secara virtual bertempat, di Ruang Barakat Setda Tanah Laut, Senin (22/2).
Arahan yang diberikan Presiden Jokowi itu, sebut dia, diantaranya, memprioritaskan pencegahan, manajemen lapangan yang harus terkonsolidasi dan terorganisasi, update informasi dengan memanfaatkan teknologi dan pengawasan serta perlunya infrastruktur monitoring hingga di tingkat bawah.
Untuk mendukung arahan Presiden Jokowi, jelas dia, pemerintah daerah segera memetakan wilayah-wilayah yang kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Tanah Laut HM Sukamta mengharapkan, peran masyarakat untuk cepat tanggap ketika melihat potensi kebakaran sejak dini, mengingat masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau di wilayah Kalimantan diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2021.
“Saya berharap semua masyarakat di daerah ini, ketika melihat ada api yang muncul untuk segera dipadamkan, jangan sampai membesar. Kalau memang tidak bisa ditangani untuk segera lapor kepada posko karhutla, tapi kita berharap api kecil masyarakatlah paling dekat untuk bisa memadamkannya, sehingga tidak melebar dan menjadi api besar,” tutupnya.
Turut hadir di ruang Barakat Setda Tanah Laut Dandim 1009/PLH Adi Yoga Susetyo, Kapolres Tanah Laut Cuncun Kurniadi, Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Laut Ramadani, Kepala DPRKPLH Tanah Laut M Mursy, Kepala BPBD Tanah Laut M Kusri, Kepala Manggala Agni Tanah Laut Sufie Bhaskara serta secara virtual diikuti seluruh Kepala Daerah se-Indonesia.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021