Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mendapat dana insentif daerah sebesar Rp9,4 miliar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2021.

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Banjarmasin H Mukhyar di Banjarmasin, Senin, mengatakan, Banjarmasin mendapat dana insentif daerah dari Kemen-LHK tersebut karena berhasil melaksanakan pengurangan sampah kantong plastik.

"Ada dua provinsi dan 39 kabupaten/kota termasuk kota kita yang meraih penghargaan berhasil melaksanakan pengurangan sampah kantong plastik hingga mendapatkan dana insentif daerah tersebut dari Kemen-LHK, acara penyerahannya dilaksanakan Menteri LHK secara daring," ujar Mukhyar.

Menurut pria yang juga menjabat PJ Sekdakot Banjarmasin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin tersebut, Kota Banjarmasin sudah melaksanakan "diet" sampah kantong plastik sejak tahun 2016.

Sejak, lanjut dia, Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 18 tahun 2016 tentang pengurangan kantong plastik diterapkan efektif bagi toko dan pasar moderen.

Menurut dia, keberhasilan Kota Banjarmasin menerapkan efektif Perwali ini diapresiasi tidak hanya nasional, bahkan internasional hingga jadi kota percontohan berhasil menerapkan pengurangan sampah kantong plastik.

"Ini sebagai keberlanjutan penghargaan yang kota kita terima atas kontinyu untuk komitmen pengurangan sampah kantong plastik itu," ujarnya.

Muhkyar menyampaikan rasa syukur atas diterimanya penghargaan dan bantuan dana insentif daerah yang cukup besar tersebut.

Dikatakannya, program pengurangan sampah, terutama sampah plastik ini akan terus dilakukan dan prestasi ini akan terus terus dipertahankan Pemkot Banjarmasin. 

"Ini merupakan hal yang sangat luar biasa yang harus terus ditingkatkan," ucapnya.

Dia berharap penghargaan yang diberikan ini menjadi spirit bagi pemerintah kota untuk lebih baik lagi dalam proses pengolahan sampah dan penegakan Perwali.

"Kami berharap ke depannya ini menjadi spirit bagi kita untuk bekerja lebih baik dalam proses pengolahan sampah," ujarnya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021