Ngobrol dengan Inge Gesinovita, ibu beranak tiga warga Jalan Tembus Prumnas No 6 Banjarmasin ini seakan tak ada habis-habisnya, apalagi jika yang diobrolkan tersebut bidang yang disenanganinya yaitu, soal asesoris atau perhiasan terbuat dari batu-batuan.

Dengan cekatan jemari lentik putih Inge Gesinovita mempragakan bagaimana membuat sebuah untaian kalung terbuat dari aneka jenis batu-batuan dengan bingkai kawat yang dianyam dengan tangan hingga menghasilkan asesoris yang sedemikian rupa.

"Berkat asesoris buatan tangan inilah yang memperkenalkan diri saya keberbagai event nasional hingga keluar negeri, seperti Inacraft, Crafina, Indocraft, Indonesia Fashion Week (IFW) Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Fesyar," kata wanita yang dilahirkan di Jakarta, 30 November 1973 tersebut.

Wanita berhijab yang dikenal sebagai p
Asesoris buatan tangan
engurus Dekranasda Kota Banjarmasin sejak 2016 ini, pun mengaku dengan keahliannya itu pula ia sering tampil sebagai pembicara atau nara sumber seperti pada acara "membangun Jiwa Wirausaha Mandiri Untuk Keluarga," IIP BUMN Kalsel, membuat aksesoris dari kain perca di Dekrenasda, serta pada pelatihan peningkatan kreatifitas  bagi pelaku UMKM yang diadakan Bank kalsel. 

ditemani putra sulungnya saat ngobrol dengan penulis, wanita yang tergabung dalam Indonesia Wire Jewelry Kommunity (IWJC) tersebut memperlihatkan beberapa koleksi karya buah tangannya yaitu beberapa buah asesoris berbahan batu perhiasan aneka jenis yang sudah diasah lengkap dengan bingkai berupa anyaman kawat.
Asesoris buatan tangan
"Saya menggeluti kerajinan ini sejak tahun 2010, saya mengasah sendiri berbagai batu untuk menjadi asesoris, karena dianggap memiliki nilai ekonomi maka saya memperoleh binaan  Bank Indonesia (BI) dan Dinas Perdagangan dan Industri," tuturnya seraya memperlihatkan beberapa batu perhiasan olahan tangannya termasuk salah satu batu yang bermotif kain sasirangan.

Menurut wanita lulusan sarjana hukum yang selalu tampil modes tersebut, asesoris buatannya ini akan begitu indah jika dikombinasikan dengan aneka pakaian yang terbuat dari kain Sasirangan.

"Saya ingin kain khas Banjar, berupa sasirangan tidak sekedar dibuat baju atau pakaian yang selama ini ditampilkan, tetapi seharusnya kain sasirangan bisa dibuat dengan aneka kebutuhan lagi, seperti tas, sepatu, serudung, dan sebagainya hingga, hingga lebih dikenal," tutur wanita pecinta Kain Sasirangan tersebut.



 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021