Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru Napsiani Samandi meminta, relokasi pedagang Pasar Bauntung lama ke pasar baru dilakukan melalui pendekatan yang humanis (kemanusiaan).

"Pemkot melalui dinas dan instansi terkait harus melakukan pendekatan humanis sehingga pedagang mau pindah dengan sukarela ke tempat baru," ujarnya di sela kunjungan ke Pasar Bauntung baru, Kamis. 

Diketahui, anggota DPRD Banjarbaru dipimpin Ketua Fadliansyah dan unsur pimpinan termasuk anggota dewan lintas komisi meninjau lokasi Pasar Bauntung di Jalan RO Ulin Kelurahan Loktabat Selatan Banjarbaru. 

Tujuan peninjauan untuk memastikan kesiapan pasar yang sudah selesai dibangun dan soft opening, Selasa (16/2) ditempati pedagang Pasar Bauntung lokasi lama yang terdaftar sebanyak 1.132 pedagang.

Menurut Nafsiani, komunikasi dengan pedagang harus dilakukan intensif sehingga target relokasi akhir bulan Februari bisa diwujudkan agar tidak ada penolakan maupun konflik akibat pedagang yang tidak mau pindah. 

"Jalankan relokasi sesuai tahapan dengan pendekatan dan komunikasi yang baik sehingga pedagang mau pindah ke pasar yang baru karena tujuan pemindahan untuk kepentingan pedagang juga," ungkapnya. 

Disela kunjungan, politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, sempat mengunjungi salah seorang pedagang pakaian dan memintanya untuk bersabar berjualan di tempat yang baru tersebut. 

"Sabar yaa bu berjualannya. Jangan menganggap disini nanti tidak laku karena sesuatu yang baru termasuk pasar pasti berproses dan suatu saat jika seluruh pedagang pindah, pasti ramai dan laku," ucapnya. 

Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru Abdul Basid mengatakan, pemindahan pedagang dilakukan secara bertahap dan sesuai target, seluruhnya sudah pindah menempati pasar baru akhir Februari 2021.

"Pemindahan dilakukan bertahap dan saat ini sudah ada 238 pedagang yang clear masalah siap pindah. Sisanya 800 lebih pedagang yang sudah didata direlokasi bertahap hingga akhir bulan Februari," katanya.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021