Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Sejumlah warga Desa Sungai Gampa, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengeluhkan rusak parahnya jalan yang menuju ke desa mereka, sehingga belakangan mereka benar-benar merasa terisolasi.


"Kami benar-benar menderita, karena jalan menuju ke desa kami sekitar tiga kilometer dari pusat kota ini, benar-benar rusak parah," kata Kai Anang kepada Antara Banjarmasin, Senin.

Menurut Kai Anang, jalan tersebut dari dulu memang rusak tetapi tak separah sekarang yang nyaris tak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda dua.

Kerusakan jalan yang tambah parah tersebut terjadi saat musim hujan yang berkepanjangan ini, dimana badan jalan selalu tergenang air dan setelah dilalui kendaraan roda dua dan sepeda akhirnya kerusakan kian parah dan sekarang praktis hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.

Dengan kondisi jalan rusak itu akhirnya warga lebih banyak menggunakan jalan sungai yang tidak cepat dan lancar, katanya lagi dan warga merasa hal ini sebagai bentuk penganak tirian Pemkot Banjarmasin terhadap desa meraka karena tak pernah ada perbaikan jalan sementara desa-desa lain di kota Banjarmasin ini sudah memiliki jalan beraspal dan mulus hingga memudahkan warga ke mana-mana menggunakan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, warga Sungai Gampa berharap warga mereka jangan dianaktirikan. Mereka seharusnya memperoleh pelayanan pembangunan yang sama dengan daerah lain di kota berpenduduk sekitar 700.000 tersebut.

Apalagi, di Desa Sungai Gampa ada sekolah dan Puskesmas yang relatif banyak pegawai dan guru serta anak murid bulak-balik ke kota melalui jalan yang becek dan berlubang berat itu.

Padahal, Sungai Gampa juga merupakan lumbung produksi pertanian berupa padi dan jeruk, dan beberapa waktu lalu dilakukan panen raya oleh Wali Kota Haji Muhidin.

Kebun jeruk di Sungai Gampa berdasarkan keterangan seluas 14 hektare yang memproduksi buah tersebut yang menyuplai kebutuhan warga kota sehingga memerlukan sarana angkutan yang memadai agar jeruk-jeruk tersebut lebih cepat ke pasaran dan tidak rusak, kata warga lainnya.

Apalagi jika benar Pemkot Banjarmasin menjadikan wilayah Sungai Gampa sebagai sentra jeruk jenis Siam Banjar, tentu memerlukan sarana yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Pemkot Banjarmasin, disebutkan bahwa selama dua tahun ke depan tidak ada dana yang dianggarkan untuk perbaikan jalan ke Desa Sungai Gampa, alasannya kalau dibuatkan jalan, wilayah itu akan cepat berkembang menjadi wilayah perumahan sehingga menghilangkan wilayah resapan.

  "Kalau pertimbangannya menghindari berkembangnya wilayah itu menjadi perumahan, tidak mesti dengan tidak membangunkan jalan bagi warga. Kalau itu alasannya, pemerintah bednarbenar menganaktirikan warga. Seharusnya jalan tetap dibangun, tetapi izin perumahan yang dibatasi," kata Kai Anang. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015