Guru Besar Bidang Sosial dan Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Budi Suryadi mengatakan pers sangat berperan menumbuhkan kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat.
"Selamat Hari Pers Nasional. Tetaplah membuat berita yang dapat menyejukkan masyarakat dan hindari berita provokatif yang menimbulkan perpecahan," kata dia.
Menurut Budi, bagaimana pun pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Perannya menjadi lebih luas dan penting saat ini dibandingkan zaman dulu sebelum reformasi seiring kebebasan pers di Indonesia.
"Pers begitu berperan dalam menyajikan berita dan informasi kepada publik tetapi juga pers dibayangi godaan politik untuk membatasi berita dan informasi kepada publik," cetusnya.
Dia melihat pula pers menghadapi tantangan besar pada elit politik dan elit masyarakat. Harapannya pers lebih banyak memporsikan kemiskinan di masyarakat. Sehingga beritanya lebih berpihak pada kepentingan rakyat banyak.
Di sisi lain, Budi juga menilai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik perlu diperbaharui karena tanpa disadari membatasi ruang gerak dunia pers.
"Undang-Undang itu yang mestinya tujuan ke ekonomi tetapi saat ini lebih banyak ke politik masyarakat," timpalnya.
Puncak peringatan HPN 2021 berlangsung di Jakarta pada 9 Februari yang diikuti secara virtual oleh seluruh insan pers di tanah air. Adapun tema yang diangkat Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Selamat Hari Pers Nasional. Tetaplah membuat berita yang dapat menyejukkan masyarakat dan hindari berita provokatif yang menimbulkan perpecahan," kata dia.
Menurut Budi, bagaimana pun pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Perannya menjadi lebih luas dan penting saat ini dibandingkan zaman dulu sebelum reformasi seiring kebebasan pers di Indonesia.
"Pers begitu berperan dalam menyajikan berita dan informasi kepada publik tetapi juga pers dibayangi godaan politik untuk membatasi berita dan informasi kepada publik," cetusnya.
Dia melihat pula pers menghadapi tantangan besar pada elit politik dan elit masyarakat. Harapannya pers lebih banyak memporsikan kemiskinan di masyarakat. Sehingga beritanya lebih berpihak pada kepentingan rakyat banyak.
Di sisi lain, Budi juga menilai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik perlu diperbaharui karena tanpa disadari membatasi ruang gerak dunia pers.
"Undang-Undang itu yang mestinya tujuan ke ekonomi tetapi saat ini lebih banyak ke politik masyarakat," timpalnya.
Puncak peringatan HPN 2021 berlangsung di Jakarta pada 9 Februari yang diikuti secara virtual oleh seluruh insan pers di tanah air. Adapun tema yang diangkat Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021