Martapura, (Antaranews Kalsel) - Banjir yang melanda Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, merusak fasilitas umum berupa dua jembatan yang menghubungkan jalur antardesa dan antarkecamatan.


"Dua jembatan rusak cukup parah akibat diterjang derasnya air," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjar Noor Sunarto di Martapura, Jumat.

Ia mengatakan, fasilitas umum yang menjadi penghubung antardesa dan antarkecamatan yang rusak terletak di Kecamatan Sambung Makmur dan perlu perbaikan segera.

Disebutkan, bentang dua jembatan dengan konstruksi kayu ulin cukup panjang yakni 25 meter dan 30 meter dengan posisi miring akibat diterjang derasnya air.

"Kami sudah menyampaikan dua buah jembatan rusak itu kepada dinas terkait dan diperlukan perbaikan segera melalui dana tanggap darurat sehingga bisa dilalui," ungkapnya.

Menurut dia, selain merusak dua buah jembatan, ketinggian air akibat meluapnya Sungai Riam Kiwa juga mengakibatkan terendamnya fasilitas umum pada delapan kecamatan.

Disebutkan, delapan kecamatan yang terendam air adalah Sungai Pinang, Cinta Puri, Pengaron, Sambung Makmur, Mataraman, Simpang Empat, Astambul dan Martapura Kota.

"Fasilitas umum yang terendam seperti tempat ibadah baik masjid dan mushola, juga sekolah dan jalan-jalan penghubung antardesa dan antar kecamatan," sebutnya.

Dikatakan, jumlah rumah penduduk yang terendam banjir pada delapan kecamatan sebanyak 1.742 buah dengan jumlah kepala keluarga 3.949 dan 13.941 jiwa.

"Warga yang rumahnya terendam air tidak ada yang mengungsi karena mereka lebih memilih bertahan di atap rumah atau ditempat lebih tinggi untuk menjaga rumahnya," kata dia.

Ditambahkan, bantuan bagi korban banjir sudah disalurkan melalui aparat kecamatan yang membaginya sesuai kondisi lapangan dalam bentuk lauk pauk maupun kebutuhan pokok lain.

"Bantuan sudah didistribusikan melalui kecamatan dan saat ini status ditetapkan darurat banjir sehingga kami siaga menghadapi segala kemungkinan," katanya.

   

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015