Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Sekjen Pengurus Pusat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Manimbang Kahariady mengharapkan, organisasinya tersebut menjadi industri demokrasi dan birokrasi.


Dia mengemukakan harapan itu pada silaturahmi dan Musyarah Wilayah (Muswil) XII Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Kamis.

Oleh sebab itu, lanjutnya, sebagai cendekiawan muslim, pengurus dan anggota Kahmi harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadapan permasalahan yang muncul, termasuk masalah demokrasi dan birokrasi.

"Kita harus berupaya semaksimal mungkin agar demokrasi dan birokrasi di Indonesia, tidak terkecuai di Kalsel, agar ke depan lebih baik lagi," katanya pada pembukaan Muswil Kahmi tersebut di Hotel Amaris, Jalan A Yani Km7 Banjarmasih itu.

"Upaya untuk lebih memperbaiki demokrasi dan birokrasi tersebut merupakan kontribusi nyata dari Kahmi yang lahir/berdiri sejak 49 tahun lalu," lanjutnya.

Pada kesempatan itu pula, dia mengritisi DPR-RI dan pemerintahan Indonesia sekarang yang sepanjang baru kali ini terjadi, yaitu adanya DPR tandingan, dan petunjuk agar menteri-menteri tidak berhungan dengan "Senayan" (DPR).

"Kalau antara pemerintah dan anggota DPR tak mau akur, mau jadi apa nanti negeri ini. Kekisruhan itu sebagai pertanda rendahnya sportivitas dalam berdemokrasi dan berperintahan," demikian M Kahariady.

Sementara Gubernur Kalsel H Rudya Ariffin dalam sambutannya menyatakan, visi dan missi Kahmi merupakan tindak lanjut atau penjabaran dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaiman dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

Dalam sambutan yang dibacakan Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kalsel H Herman Taufan itu, gubernur mengajak semua elemen daerah agar berkiprah dalam upaya membangun memajukan daerah dan masyarakat setempat.

Sedangkan Ketua Kahmi Kalsel Prof Dr H Akhmad Fauzi Asri MA dalam sambutan antara lain mengusulkan agar kepengurusan Kahmi di provinsi tersebut nanti dengan sistem presidium, mengikuti pusat, tidak lagi dengan sistem presidentil.

  Fauzi yang juga Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin dua periode itu berharap, kepengurusan Kahmi Kalsel mendatang dapat melanjutkan pembangunan KAHMI Center.   

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015