Manajer Burnley Sean Dyche mengaku terkadang ada jurang berupa perbedaan anggaran jutaan poundsterling antara The Clarets dengan tim-tim lain yang kerap menyulitkan mereka mengarungi kompetisi Liga Premier Inggris.
Hal itu, kata Dyche, tampak jelas ketika Burnley kalah 0-2 dalam lawatan ke markas Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu.
"Terkadang orang lupa ada perbedaan jutaan poundsterling antara kedua tim di atas kertas, sesuatu yang kerap kali merugikan tim Anda sepanjang musim," ujarnya dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Burnley.
"Tentu saja, kasusnya tidak selalu demikian, sebab kami bisa bersaing dengan cara sendiri di Liverpool misalnya. Tetapi keadaan menjadi lebih sulit ketika tim-tim ini menemui performanya, dan itulah yang jadi pembeda ketika Chelsea tampil bagus di babak kedua," ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, laman Transfermarkt mencatat untuk musim 2020/21 Chelsea menggelontorkan 247,2 juta poundsterling atau 240 juta poundsterling lebih banyak dibandingkan Burnley yang cuma belanja 1,1 juta poundsterling di periode yang sama.
Kendati menyinggung perbedaan anggaran, Dyche mengakui bahwa Chelsea pantas menjadi pemenang karena para pemainnya berhasil melunasi banderol mahal mereka dengan penampilan gemilang di atas lapangan.
Baca juga: Mentalitas Burnley jadi pembeda atas Leicester
"Di babak kedua mereka tampil jauh lebih baik, menghadirkan tempo permainan bagus dalam umpan-umpannya serta pengawalan yang membuat kami kesulitan," ujarnya.
"Saya sepenuhnya memberi kredit kepada mereka, penampilan gemilang dari para pemain top untuk memenangkan pertandingan," pungkas Dyche.
Baca juga: Solskjaer ingin pemain MU perbaiki ketajaman usai lawan Arsenal
Kekalahan itu menyudahi periode kejutan Burnley yang sebelumnya mampu meraih kemenangan mengejutkan kontra Liverpool dan Manchester United.
Burnley saat ini turun ke urutan ke-16 dengan koleksi 22 poin dan selanjutnya akan menghadapi tim kaya raya lain yakni Manchester City ketika bertandang ke markas pemuncak klasemen itu pada Rabu (3/2).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal itu, kata Dyche, tampak jelas ketika Burnley kalah 0-2 dalam lawatan ke markas Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu.
"Terkadang orang lupa ada perbedaan jutaan poundsterling antara kedua tim di atas kertas, sesuatu yang kerap kali merugikan tim Anda sepanjang musim," ujarnya dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Burnley.
"Tentu saja, kasusnya tidak selalu demikian, sebab kami bisa bersaing dengan cara sendiri di Liverpool misalnya. Tetapi keadaan menjadi lebih sulit ketika tim-tim ini menemui performanya, dan itulah yang jadi pembeda ketika Chelsea tampil bagus di babak kedua," ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, laman Transfermarkt mencatat untuk musim 2020/21 Chelsea menggelontorkan 247,2 juta poundsterling atau 240 juta poundsterling lebih banyak dibandingkan Burnley yang cuma belanja 1,1 juta poundsterling di periode yang sama.
Kendati menyinggung perbedaan anggaran, Dyche mengakui bahwa Chelsea pantas menjadi pemenang karena para pemainnya berhasil melunasi banderol mahal mereka dengan penampilan gemilang di atas lapangan.
Baca juga: Mentalitas Burnley jadi pembeda atas Leicester
"Di babak kedua mereka tampil jauh lebih baik, menghadirkan tempo permainan bagus dalam umpan-umpannya serta pengawalan yang membuat kami kesulitan," ujarnya.
"Saya sepenuhnya memberi kredit kepada mereka, penampilan gemilang dari para pemain top untuk memenangkan pertandingan," pungkas Dyche.
Baca juga: Solskjaer ingin pemain MU perbaiki ketajaman usai lawan Arsenal
Kekalahan itu menyudahi periode kejutan Burnley yang sebelumnya mampu meraih kemenangan mengejutkan kontra Liverpool dan Manchester United.
Burnley saat ini turun ke urutan ke-16 dengan koleksi 22 poin dan selanjutnya akan menghadapi tim kaya raya lain yakni Manchester City ketika bertandang ke markas pemuncak klasemen itu pada Rabu (3/2).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021