Banjarbaru , (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan kekurangan ribuan stiker yang semestinya ditempel pada setiap bangunan usai disensus.
"Kami kekurangan stiker untuk ditempel pada bangunan yang sudah disensus dengan jumlah kekurangan mencapai 14 ribu lebih," ujar Kepala BPS Banjarbaru, Nurul Sabah di Banjarbaru, Selasa.
Kekurangan stiker terjadi akibat pesatnya pertumbuhan bangunan di Kota Banjarbaru selama kurun waktu satu tahun terakhir.
"Pertumbuhan bangunan di Banjarbaru sangat pesat sehingga stiker tidak mencukupi," ungkapnya.
Langkah persiapan pelaksanaan sensus penduduk 2010 dilakukan dengan pemetaan blok sensus sasaran bangunan meliputi rumah tinggal, kantor, rumah toko (ruko) hingga ruko yang dijadikan tempat usaha.
Dari hasil pemetaan blok sensus September 2009, jumlah bangunan sensus mencapai 47.070 unit ditambah stiker cadangan tiga persen sehingga totalnya mencapai 48.000 stiker.
Selain bangunan sensus, pemetaan juga diarahkan mengumpulkan data bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT) yang jumlahnya mencapai 5.566 unit sehingga total bangunan yang terdata sebanyak 52.636 unit.
"Kekurangan stiker bangunan sensus itu belum termasuk BSBTT yang jumlahnya belum bisa diperhitungkan karena harus bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) untuk memastikan jumlah bangunan," ujar dia.
Kekurangan stiker akan dipenuhi BPS provinsi dalam waktu dekat dan kondisi itu tidak banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan sensus penduduk di Kota Banjarbaru, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010
"Kami kekurangan stiker untuk ditempel pada bangunan yang sudah disensus dengan jumlah kekurangan mencapai 14 ribu lebih," ujar Kepala BPS Banjarbaru, Nurul Sabah di Banjarbaru, Selasa.
Kekurangan stiker terjadi akibat pesatnya pertumbuhan bangunan di Kota Banjarbaru selama kurun waktu satu tahun terakhir.
"Pertumbuhan bangunan di Banjarbaru sangat pesat sehingga stiker tidak mencukupi," ungkapnya.
Langkah persiapan pelaksanaan sensus penduduk 2010 dilakukan dengan pemetaan blok sensus sasaran bangunan meliputi rumah tinggal, kantor, rumah toko (ruko) hingga ruko yang dijadikan tempat usaha.
Dari hasil pemetaan blok sensus September 2009, jumlah bangunan sensus mencapai 47.070 unit ditambah stiker cadangan tiga persen sehingga totalnya mencapai 48.000 stiker.
Selain bangunan sensus, pemetaan juga diarahkan mengumpulkan data bangunan sensus bukan tempat tinggal (BSBTT) yang jumlahnya mencapai 5.566 unit sehingga total bangunan yang terdata sebanyak 52.636 unit.
"Kekurangan stiker bangunan sensus itu belum termasuk BSBTT yang jumlahnya belum bisa diperhitungkan karena harus bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) untuk memastikan jumlah bangunan," ujar dia.
Kekurangan stiker akan dipenuhi BPS provinsi dalam waktu dekat dan kondisi itu tidak banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan sensus penduduk di Kota Banjarbaru, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010