Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan Sofyan AH mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap bahaya bencana longsor dan banjir selama musim penghujan yang diprediksi bakal terjadi pada Januari 2015.


Menurut Sofyan di Banjarmasin, Kamis, pihaknya kini telah melakukan pemetaan beberapa daerah rawan bencana banjir dan longsor.

Berdasarkan hasil peta bencana yang telah dilakukan, yakni di Kabupaten Tabalong terdapat 12 kecamatan dan 76 desa yang rawan bencana banjir, kemudian Kabupaten Balangan terdapat lima kecamatan 35 desa, HSU terdapat sembilan kecamatan 149 desa, HST di sembilan kecamatan 55 desa.

Selanjutnya, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat lima kecamatan dan 48 desa, Tapin terdapat lima kecamatan 11 desa, Banjar terdapat sepuluh kecamatan 65 desa, Banjarbaru di dua kecamatan tiga desa, Batola, enam kecamatan dan 20 desa.

Kemudian, di Kabupaten Tanah Laut terdapat lima kecamatan dan 22 desa, Tanah Bumbu terdapat di delapan kecamatan 39 desa, Kotabaru terdapat enam kecamatan 16 desa, dan Banjarmasin di 11 titik jalan.

"Daerah-daerah tersebut, pada saat musim hujan pasti terjadi banjir, bahkan daerah-daerah yang dulunya tidak pernah banjir, seperti Banjarbaru dan Sungai Danau, sekarang termasuk wilayah langganan banjir," katanya saat menjadi narasumber pada jumpa pers bulanan Pemprov Kalsel.

Sofyan menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun, selama 2014 telah terjadi banjir sebanyak enam kali kejadian, yakni di Banjar satu kali, Tanah Laut satu kali, dan Tanah Bumbu empat kali.

Banjir tersebut menyebabkan, 7.329 KK atau 17.836 jiwa, 618 jiwa mengungsi, dua orang meninggal dunia yaitu di Kabupaten Tanah Bumbu dan satu orang dinyatakan hilang akibat banjir yang terjadi pada 14 Maret dan 9 Agustus 2014.

"Rumah terendam sebanyak 3.654 buah dan sawah serta perkebunan seluas 1.663 hektare," katanya.

Masih pada 2014, juga terdata 11 kali terjadi angin puting beliung, yakni enam kali di Banjar, lima kali di Tanah Bumbu, dan Kotabaru satu kali.

Peristiwa tersebut mengakibatkan, sebanyak 53 KK atau 209 jiwa kehilangan tempat tinggal, yakni rusak berat 11 rumah, rusak sedang 12 rumah, dan rusak ringan 30 rumah dan satu gedung sarana pendidikan juga rusak.

Selain itu, pada Maret 2014, juga terjadi tiga kali tanah longsor di Kecamatan Bintang Ara, Tabalong, yang mengakibatkan satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan lima rumah rusak ringan.

"Serta, terjadi satu kali banjir air laut atau ROB di Tanah Bumbu pada 30 Januari 2014, dengan korban terdampak 1 KK atau 3 jiwa," katanya.

Peristiwa tersebut, juga mengakibatkan bagang rusak, dan abrasi pantai sepanjang satu kilometer di Tanah Bumbu pada 12 Januari 2014.

Selain banjir dan longsor, beberapa daerah juga mengalami bencana kekeringan pada musim kemarau pada periode Agustus-Oktober 2014, yaitu di Kecamatan Simpang Empat, Pengaron dan Aluhaluh, serta di Kabupaten Tanah Bumbu di lima kecamatan, dengan jumlah jiwa terdampak sebanyak 19.608 orang.

Sedangkan untuk bencana sosial kebakaran permukiman, selama tahun 2014 terjadi 102 kali dengan korban terdampak 330 KK atau 917 jiwa dan 53 orang mengungsi, korban meninggal 3 orang.

Pada peristiwa tersebut, sebanyak 130 rumah rusak total, 94 rusak berat, 10 rumah rusak sedang, dan 38 rusak ringan. Kebakaran juga menghanguskan SDN 1 Bukit Baru, Tanah Bumbu, serta satu tempat usaha yang terbakar.

Sedangkan titik panas yang terpantau di wilayah Kalsel selama enam tahun terakhir, yakni 2009 terdapat 1.258 titik, 2010 sebanyak 110 titik, tahun 2011 terdeteksi 1.282 titik, 2012 terpantau 1.003 titik.

Pada tahun 2013 Satelit NOOA mencatat 486 titik, dan pada 2014 ada peningkatan menjadi 1.519 titik.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014