Terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan belakangan membuat satgas mengintensifkan pelacakan kontak (tracing) untuk mengidentifikasi penyebaran. 

Tracing yang dilakukan tak saja masyarakat umum namun juga kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk karyawan/karyawati di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Batola. 

Belasan warga memadati halaman Puskesmas Marabahan, Selasa (19/1). Dengan tidak mengesampingkan protokol kesehatan mereka antri menunggu panggilan petugas untuk diswab.   

Salah seorang pengunjung Abdussahid mengaku, swab yang dilakukan terhadapnya ini merupakan yang kedua. Sedangkan swab pertama dilakukan, Kamis (14/1) lalu. 

“Untuk swab pertama alhamdulillah hasilnya negatif, semoga diswab kedua ini juga negatif,” harapnya. 

Berbeda dengan Abdussahid, Lina mengaku swab yang akan dilakukan terhadapnya ini merupakan yang pertama. Karenanya ia mengaku nervous (gugup) dan berharap hasilnya negatif agar tak ada lagi kekhawatiran serta dapat leluasa mengurus kebutuhan keluarga.

“Yang saya khawatirkan dari swab ini jika hasilnya positif dan harus dikarantina lalu siapa yang ngurus kebutuhan anak dan keluarga,” tutur wanita yang bekejsa di Setdakab Batola itu.    

Sementara itu, dari laporan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Batola, Selasa (19/1) menyatakan, tidak terjadi penambahan pasien baru maupun pasien sembuh kasus konfirmasi (konfirmasi positif).

“Hari ini tidak ada penambahan kasus baru dan tidak ada kesembuhan pasien konfirmasi positif,” tutur Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Hj Azizah Sri Widari. 

Diamenyampaikan, total kasus konfirmasi yang terjadi di Bumi Ije Jela saat ini tetap 1.064 orang yang terdiri sembuh 922 orang (86,66 persen), meninggal 13 orang (1,22 persen), dan kasus aktif 129 orang (12,12 persen). 

Dari 129 kasus aktif ini, jelasnya, 29 orang dirawat di antaranya di RSUD H Abdul Azis tiga orang, di RSUD Ulin satu orang, di RS Islam satu orang, di Karantina Bapelkes delapan orang dan di Karantina SKB 16 orang. Sedangkan 100 orang lainnya menjalani isolasi mandiri. 

“Selain kasus aktif, di Batola juga terdapat kasus suspek 13 orang, kasus probable satu orang, dan kontak erat 152 orang,” tutur wanita yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batola itu.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021