Perusahaan Listrik Negara (PLN) Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, saat banjir mulai surut langsung merapikan kabel-kabel dan mengoperasionalkan aliran listrik.

Supervisor PT. PLN UP3 Barabai, Muhammad Nafarin, Selasa mengatakan, ada 15 batang tiang listrik roboh di wilayah Desa Haruyan dan 5 Batang daerah Bulayak bersih disapu banjir.

"Enam unit mobil operasional kita mogok terendam banjir," katanya.

Agar dapat mengaliri listrik ke rumah warga, kita dibantu PLN Kapuas, Kalteng dan Banua Anam, baik alat, perlengkapan dan tenaga," ujarnya.

"Khususnya daerah pasar Hantakan dan sekitarnya dua hari akan kita terangi," tambahnya.

Ke depan banyak kendala yang harus dihadapi mereka, selain roboh dan hilangnya tiang listrik, tanah longsor dan jembatan putus juga menjadi kendala.

Sementara itu, dari Desa Alat RT 3 menuju Dusun Arangani terdapat tanah longsor ringan, selanjutnya menuju Dusun Lukuran ke Batu Kiting (Desa Hinas Kanan) ke Dusun Rantau Perupuk, juga ditemukan lokasi longsor berat, lumpur yang menutup jalan hingga 2 meter di sepanjang jalan menuju kampung.

Banjir bandang yang telah menyebabkan sekitar 150 unit rumah warga hilang, juga menyebapkan banyak kabel listrik yang harus dirapikan oleh pasukan PT. PLN.

Pantauan Antarakalsel wilayah Hantakan, apabila malam tiba banyak warga setempat menggunakan lilin dan lampu minyak untuk penerangan.

Petugas PLN Barabai di Kecamatan Hantakan yang menjadi salah satu daerah terparah diterjang bajir bahu membahu merapikan kabel kabel listrik yang tersangkut terseret arus deras, baik di rumah warga yang hancur ataupun di ranting pepohonan yang roboh.

 

Pewarta: muhammad fauzi fadilah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021