Presiden RI Joko Widodo menekankan tiga hal saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Banjar yang menjadi salah satu dari empat kabupaten di wilayah Kalimantan Selatan yang cukup parah dilanda banjir.

"Ada tiga hal yang saya tekankan yakni perbaikan infrastruktur, penanganan maupun evakuasi korban banjir dan penyaluran logistik bagi pengungsi di tempat-tempat pengungsian," ujarnya di Martapura, Kalsel, Senin. 

Pernyataan itu disampaikan presiden saat berada di Jembatan Benua Anyar Km 55 Kecamatan Astambul wilayah Kabupaten Banjar yang runtuh akibat oprit jembatan penghubung Trans Kalimantan itu tergerus air deras. 

Menurut presiden, banjir yang tengah melanda Provinsi Kalsel di awal tahun 2021 merupakan banjir besar selama 50 tahun terakhir yang menyebabkan 10 kabupaten dan kota digenangi air bervariasi hingga tiga meter. 

"Kedatangan saya meninjau banjir di Kalsel untuk melihat kondisi lapangan dan memastikan penanganan sudah banjir dilakukan dengan baik sehingga warga terdampak mendapatkan hak sebagai pengungsi," ucapnya. 

Disebutkan, penekanan pertama yang harus dilakukan adalah perbaikan infrastruktur seperti Jembatan Benua Anyar yang runtuh dan harus segera diperbaiki agar mobilisasi barang dan orang tetap lancar. 

Kedua, adalah penanganan warga terdampak banjir terutama evakuasi mereka ke tempat pengungsian agar lebih aman dan ketiga logistik yang harus didistribusikan dinas maupun instansi terkait lainnya. 

"Saya melihat evakuasi terhadap warga korban banjir sudah tertangani dengan baik, juga distribusi logistik terhadap pengungsi yang jumlahnya mencapai 20 ribu jiwa tersebar pada sejumlah lokasi banjir," kata dia.

Presiden dalam kunjungan ke Kalsel meninjau banjir di kawasan Desa Mekar Kecamatan Martapura Timur, kemudian ke Jembatan Benua Anyar Astambul dan mendatangi pengungsi di Stadion Demang Lehman. 

Diketahui, banjir besar yang melanda Kalsel menyebabkan 10 kabupaten dan kota terdampak dengan kondisi paling parah terjadi di Kabupaten HST, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021