Ratusan warga Desa Pingaran Ulu Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan yang menjadi korban banjir terpaksa mengungsi di perkebunan karet untuk menghindari genangan air.

Salah seorang warga desa Samlani di lokasi, Jumat mengatakan, ratusan warga korban banjir terpaksa memilih mengungsi di kawasan perkebunan karet karena tidak punya pilihan lain sebagai tempat pengungsian. 

"Warga sempat bertahan di rumah karena kedalaman banjir sepekan terakhir kategori normal untuk desa berada di bantaran sungai, tetapi sejak Kamis dinihari, air meninggi sehingga warga memilih mengungsi," ujarnya.

Ia mengatakan, selain khawatir air yang terus meninggi, aliran listrik juga dimatikan PLN sejak dua hari lalu saat warga dievakuasi ke gedung SMPN 4 Astambul maupun kantor desa yang tempatnya relatif tinggi. 

Namun ketinggian air terus bertambah sehingga dedung sekolah tak aman lagi dijadikan tempat pengungsian karena air merendam lantai saat hari terang hingga akhirnya ratusan warga mencari tempat pengungsian lain. 

Selanjutnya, evakuasi kedua dilakukan dari gedung sekolah dan kantor desa, warga berpindah ketempat lebih tinggi dan sebagian warga ditampung warga lain di RT 9 yang topografi lebih tinggi dibanding delapan RT lain di desa itu. 

"Warga yang mengungsi di kebun karet membuat tenda seadanya. Hal itu dilakukan karena letaknya relatif lebih dekat dari rumah sehingga lebih mudah mengawasi tempat tinggal mereka yang terendam air," ucapnya. 

Dikatakan, mengungsi di tengah kebun karet, di bawah tenda terpal seadanya bersama anak dan istri diakui Samlani begitu berat terlebih saat malam hari karena nyamuk, dingin karena hujan tak henti namun tak ada pilihan lain.

Oleh karena itu, Samlani mewakili ratusan warga desanya berharap agar bantuan dari pemerintah maupun pihak dermawan lainnya memberikan bantuan terutama logistik bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari. 

"Warga berharap, bantuan bisa cepat datang dan pemerintah maupun relawan bisa menembus wilayah kami sehingga bisa membantu warga yang kekurangan bahan pangan konsumsi sehari-hari," katanya. 

Diketahui, banjir yang tengah melanda sebagian besar Kabupaten Banjar menyebabkan ribuan rumah terendam dan belasan ribu lebih jiwa terdampak sehingga sangat memerlukan bantuan khususnya bahan pokok. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021